shalat sunnah
shalat sunnah

Sempurnakan Shalat Wajibmu dengan Shalat Sunnah, Inilah Keutamaannya

Ibadah puasa ramadhan yang baru saja kita lewati merupakan ibadah yang memiliki keistimewaan dan keutamaan yang luar biasa. Namun ternyata masih ada ibadah yang setingkat lebih utama dari padanya, yakni ibadah shalat.

Imam Nawawi dalam karya fenomenalnya, Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab menulis, menurut pendapat yang benar dan paling masyhur shalat lebih utama dari puasa dalam hal keutamaannya. Wajar kalau kemudian ulama-ulama salaf memberikan perhatian lebih pada ibadah yang akan dihisab pertama kali kelak di hari pembalasan.

Tidak hanya shalat wajib, para ulama salaf begitu serius dan bersungguh-sungguh mengerjakan shalat-shalat sunnah seperti telah dicontohkan oleh Nabi. Bahkan dalam kitab Hilayatu al Aulya wa Thabaqatu al Ashfiya diterangkan bahwa Imam Ahmad bin Hanbal pernah melakukan shalat sebanyak tiga ratus rakaat.

Mengenai shalat sunnah, Imam Ramli dalam Nihayatu al Muhtaj ila Syarhi al Minhaj menjelaskan, shalat sunnah jika dikerjakan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa. Oleh karena itu sudah sepantasnya kita mengikuti jejak langkah ulama salaf dalam perhatiannya terhadap shalat wajib dan shalat sunnah.

Sedangkan mengenai keutamaan dan pentingnya shalat sunnah Imam Nawawi mengatakan bahwa sepantasnya bagi umat Islam untuk selalu menjaga dan memperbanyak shalat sunnah. Ada banyak keutamaan dalam shalat sunnah.

Menambal Kekurangan Shalat Fardhu

Ketika melakukan shalat fardhu, tentu ada saja kekurangannya. Misalnya kurang khusyuk dan mengabaikan sunnah-sunnah dalam shalat fardu tersebut. Untuk menutupi kekurangan-kekurangan itu, Ibnu Hajar al Haitami dalam Tuhfatu al Muhtaj di Syarhi al Minhaj menyatakan bahwa salah satu keutamaan  shalat sunnah rawatib adalah menutupi kekurang shalat fardhu.

Namun perlu dipertegas, seperti ditulis Ibnu Hajar Al Haitami dalam Tuhfat al Muhtaj di Syarhi al Minhaj bahwa yang dimaksud menutupi kekurang shalat wajib hanya sebatas menambal kesunnahan yang tertinggal dalam shalat fardhu. Shalat sunnah rawatib tidak bisa menutupi shalat fardhu yang batal dan yang ditinggalkan.

Menemani Nabi di Surga

Dalam sebuah hadis diterangkan, dari Rabi’ah bin Ka’ab al Aslami ia berkata, Rasulullah bersabda kepadaku, “Wahai Rabi’ah mintalah sesuatu”. Aku menjawab, “Aku ingin menemanimu di surga wahai Nabi”. Lalu Nabi bertanya lagi, “Ada yang lain”?. Aku menjawab, “tidak ada”. Lalu beliau bersabda, “Kalau begitu, bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud”. (HR. Muslim).

Imam Nawawi dalam kitab Al Minhaj Syarh Muslim menjelaskan, yang dimaksud memperbanyak sujud adalah memperbanyak shalat sunnah.

Dosanya Berguguran Ketika Ruku’ dan Sujud

Satu lagi dari keutamaan shalat sunnah yang sering dilupakan adalah disaat sujud dan ruku’ ternyata bersamaan dengan itu dosa-dosa berguguran. Semakin giat melakukan shalat sunnah semakin banyak pula dosa yang gugur bersamanya.

Dari Abdullah bin Umar, ia pernah melihat seorang laki-laki sedang shalat dan memperpanjang shalatnya. Lalu Ibnu Umar berkata, siapa laki-laki ini? Seandainya aku mengenalinya maka akan aku perintahkan untuk memperpanjang ruku’ dan sujudnya. Sebab aku pernah mendengar Nabi bersabda, “Sesungguhnya bila seorang hamba sedang shalat didatangkan semua dosa-dosanya dan diletakkan di kepala atau pundaknya, lalu ketika dia ruku’ atau sujud maka dosa-dosa itu berguguran darinya”.(HR. Ibnu Hibban dan Baihaqi).

Diridhoi dan dicintai oleh Allah

Siapa yang tak ingin dicintai oleh Allah dan menjadi kekasih-Nya. Dari Abu Hurairah, ia berkata, Nabi telah bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Siapa yang memusuhi waliku (kekasihku) maka akan Aku perangi. Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaku lebih Aku suakai dari apa yang aku wajibkan kepadanya. Dan seorang hamba senantiasa mendekatkan diri kepadaku dengan amalan sunnah sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku akan menjadi pendengarnya ketika dia mendengar, Aku akan jadi penglihatannya ketika dia melihat, Aku menjadi tangannya ketika dia memukul, Aku akan menjadi kakinya ketua dia berjalan. Jika dia meminta kepadaku, sungguh akan Aku beri dia, dan jika dia meminta perlindungan maka sungguh akan Aku lindungi dia”. (HR. Bukhari).

Dengan demikian, merupakan kerugian besar bila kita sebagai umat Islam bila melalaikan shalat sunnah yang telah diajarkan oleh baginda Nabi. Semoga ulasan ini bermanfaat dan menimbulkan daya semangat dalam diri kita.

Bagikan Artikel ini:

About Khotibul Umam

Alumni Pondok Pesantren Sidogiri

Check Also

sirah nabi

Pesan Nabi Menyambut Ramadan

Bulan Ramadan, atau di Indonesia familiar dengan sebutan Bulan Puasa, merupakan anugerah yang diberikan Allah …

imam ahmad bin hanbal

Teladan Imam Ahmad bin Hanbal; Menasehati dengan Bijak, Bukan Menginjak

Sumpah, “demi masa”, manusia berada dalam kerugian. Begitulah Allah mengingatkan dalam al Qur’an. Kecuali mereka …