teka teki
teka teki

Teka-teki Lailatul Qadar di Masa Pandemi

Ramadhan di masa pandemi ini terasa hampa, karena tidak seperti biasanya, setiap Ramadhan tiba. Seluruh muslim sedunia akan berlomba-lomba meramaikan masjid, musholla-musholla untuk melakukan aktifitas ibadah bersama, apalagi di malam sepuluh terakhir, biasanya banyak dari umat islam iktikaf di Masjid sampai subuh tiba.

Sedangkan di masa pandemi ini, ada himbauan pemerintah untuk melakukan aktifitas ibadah di rumah masing-masing. Padahal ada malam yang sangat ditunggu-tunggu di bulan agung ini yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan “Lailatul Qadar”.

Sampai saat ini lailatul qadar masih menjadi teka-teki dan misteri, karena tidak ada satupun dari sumber Agama Islam yang menyampaikan kapan kepastian lailatul qadr itu. Namun, ada garis besar yang menyampaikan bahwa Lailatul Qadar berada di sepuluh terahir Ramadhan di malam-malam ganjil.

Yang menjadi pertanyaan bisakah orang Islam dapat merasakan Lailatul Qadr?

Pada suatu saat Bunda Aisyah bertanya kepada baginda Rasululah, wahai Rasulullah…. Bagaimana pendapatmu jika aku mendapati lailatul qadr? Rasulullah menjawab: berdo’alah kamu dengan bacaan “Allahumma Innaka ‘Afuwun, Tuhibbul Afwa, Fa’fu ‘Anny”. Artinya: Ya Allah… Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun, Yang cinta kepada hamba yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.

Setelah mengkaji hadits di atas bisa diambil kesimpulan bahwa orang islam dapat merasakan Lailatul Qadr, atau merasakan tanda-tanda yang menunjukkan Lailatul Qadr. Untuk merasakan Lailatul Qadr adakalanya dapat dirasakan dengan hati, atau dapat dilihat dalam mimpi seperti bermimpi melihat malaikat, sebagaimana yang diceritakan ulama’ salaf bahwa bermimpi melihat malaikat di malam Lailatul Qadr sedang mengelilingi ka’bah (Thawaf).

Dengan kisah di atas bisa kita ketahui bahwa orang Islam dapat merasakan sesuatu di malam lailatul qadr. Namun, perasaan dan ilham ini tidak bisa dipastikan seratus persen kebenarannya, karena ini adalah aktifitas hati yang kadang-kadang terjadi di malam Lailatul Qadr dan terjadi di malam-malam yang lain. Karenanya, alangkah baiknya jika malam-malam itu digunakan untuk berdo’a, dzikir, ibadah, dan shalat malam.

Ada yang mengatakan Lailatul Qadr itu terjadi pada malam dua puluh tujuh, sebagaimana pendapat sebagian sahabat yang diambilkan dari hadits dari Mu’awiyah bin Abi Sofyan dari Nabi Saw. Dalam masalah Lailatul Qadr beliau bersabda: “Lailatul Qadr itu pada malam dua puluh tujuh”.

Sebagian ulama berpendapat sesuai hadits ini, namun banyak sekali yang berpendapat bahwa Lailatul Qadr terjadi pada akhir malam jum’at ganjil, ada yang berpatokan berubahnya Lailatul Qadr sebab berubahnya permulaan bulan; kadang-kang malam dua puluh lima, kadang-kadang malam dua puluh tujuh, kadang-kadang malam dua puluh satu dan dimalam-malam sepuluh akhir ganjil lainnya.

Hikmah dari teka-teki Lailatul Qadr adalah kejutan dan dorongan kuat bagi umat Islam untuk beribadah. Motivasi beribadah kepada Allah di bulan yang mulia agar kita tidak menyia-nyiakan makna Ramadhan.

Jika kita merasakan sesuatu dari Lailatul Qadr, kita harus cepat-cepat memanfaatkannya dengan meminta perlindungan kepada Allah SWT., Do’a terbaik di saat pandemi ini kita persembahkan kepada seluruh umat Islam khususnya dan seluruh umat manusia untuk dibebaskan dari belenggu pandemi virus corona. Amin…

Wallahu A’lam…

Bagikan Artikel ini:

About Achmad Amirudin

Check Also

rasa malu

Malu dalam Perspektif Islam

Islam mendorong pemeluknya untuk mempunyai rasa malu sebagai ungkapan makhluk terpuji, baik secara individu maupun …