hukum menghina pemerintah
hukum menghina pemerintah

Tidak Usah Takut dan Asal Kritik, Inilah Etika Memberikan Kritik dalam Islam

Dalam beberapa hari ini kita dihebohkan dengan salah satu tokoh ekonom Kwik Kian Gie yang mengaku takut menyampaikan kritik atau berbeda pendapat dengan pemerintah. Bahkan dia mengatakan lebih takut hari ini dari pada masa Orde Baru. Ucapan Kwik ini dilatarbelakangi dengan ketakutan para buzzer yang berlawanan dengan pemerintah.

Namun, patut dipahami di negeri ini kadang orang merasa takut dikritik, tetapi kadang juga orang tidak sedang melakukan kritik, tetapi lebih menghina dan menjatuhkan. Karena itulah, kritik dan nasehat berbeda dengan mencaci maki dan menjatuhkan martabat orang lain. Dalam koridor yang tepat tentu orang tidak perlu takut dengan melakukan kritik.

Orang memberikan kritik dan nasehat adalah sesuatu yang mulia. Dalam Islam, banyak dalil yang mengungkapkan bagaimana keutamaan memberi nasehat dan berbagi ilmu kepada orang lain. Namun, Islam juga memberikan pedoman etik dalam melakukan kritik dan nasehat.

Inilah beberapa etika yang wajib untuk di perhatikan supaya nasehat dan kritik dapat tersampaikan dengan baik.

Pertama, kita harus mampu melihat siapa yang akan kita beri nasihat.

Karena keunikan sikap dan perilaku yang berbeda-beda dimiliki oleh seorang manusia, maka kita wajib mengetahui karakter seseorang yang akan kita berikan nasihat. Selain itu kita juga harus memperhatikan dengan siapa kita memberikan nasihat, apabila dengan orang yang lebih tua ataupun seseorang yang wajib kita hormati, maka, penting bagi kita menyampaikan nasihat dengan cara yang baik dan sopan, supaya apa yang kita sampaikan mampu dimengerti.

Kedua, menggunakan bahasa yang santun.

Bahasa yang sopan tidak harus bahasa yang baku. Bisa kita berbicara dengan santai, tapi kita harus juga memikirkan kesopanan dalam pengucapannya. Kita harus mampu menyadari bahwa, semua manusia layak kita hormati dan kita jaga perasaannya.

Dalam surat Thaha ayat 44 Allah menjelaskan, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.

Ayat di atas menjelaskan tentang perintah Allah kepada Nabi Musa dan Harun untuk pergi menasehati Raja Firaun dengan perkataan yang lemah lembut, karena kita tahu bahwa yang kita beri nasihat adalah Raja Friaun yang terkenal keras kepala, dzalim dan bahkan ia merasa bahwa dirinya Tuhan. Karena itu, nasehat yang diberikan haruslah menggunakan kata kata yang baik.

Ketiga, menasehati secara pribadi.

Seseorang sangat dilarang menasehati orang lain di tempat umum atau terlihat oleh banyak orang, karena bisa jadi aib orang tersebut terbongkar dan orang tersebut merasa dipermalukan. Kita perlu sadari bahwa, dengan menasehati seseorang di depan umum, terkadang akan membuat dirinya kehilangan harga diri. Nasehatilah secara diam-diam agar nasehat kalian terkesan tulus dan masuk ke hati orang yang dinasehati.

Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata, “Apabila para salaf hendak memberikan nasihat kepada seseorang, maka mereka akan menasehatinya secara rahasia. Barang siapa yang menasihati saudaranya berdua saja (empat mata) maka begitulah nasihat. Dan barang siapa yang menashatinya di depan umum, maka sebenarnya ia sedang mempermalukannya.” (Jami’ Al-Ulum Wal Hikam).

Keempat, memilih waktu yang tepat.

Orang yang sedang di rundung emosi, pastinya tak akan mempan deberi masukan ataupun dinasehati. Maka dari itulah pentingnya memilih waktu yang tepat, saat orang tersebut sudah lebih tenang dan bisa mencerna ucapan yang akan kita lontarkan.

Ibnu Mas’ud pernah berkata,“Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih).

Kelima, tidak menasehati dengan cara menggurui atau mengumbar kesalahan.

Yang di maksud disini adalah sikap yang seolah-olah kmu merasa lebih tau dan lebih pintar dari dirinya. Sebab seseorang yang menasihati dengan benar akan memastikan dirinya seperti seorang teman saat melakukannya.  Tidaklah sempurna iman seorang muslim sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

buka puasa

Kebaikan-kebaikan Menyegerakan Berbuka Puasa

Berbuka puasa merupakan salah satu amalan penting bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Rasulullah …

puasa

Di Balik Rahasia Istimewa Puasa Ramadan : Kecerdasan Spiritual Mendorong Kecerdasan Moral dan Sosial

Puasa merupakan salah satu rukun Islam dan ibadah istimewa yang dilakukan oleh umat Muslim pada …