uwais
uwais

Uwais al-Qarny: Bakti kepada Ibu Membawa ke Langit

Banyak kisah inspiratif yang sangat menggugah tentang bakti seorang anak terhadap ibunya. Orang tua khususnya ibu dalam Islam memang menempati posisi yang sangat dihormati. Pahala, keberkahan dan kemuliaan dijanjikan bagi anak yang tulus membaktikan diri kepada seorang ibu. Inilah salah satu kisah yang patut menjadi pelajaran.

Uwais al-Qarny berasal dari negeri Yaman. Ia dikenal karena baktinya yang begitu besar kepada sang ibu. Karena baktinya itulah maka Allahpun menurunkan keridhaannya. Itulah sebabnya Allah memperkenalkan Uwais kepada semua penghuni langit dan iapun diberi julukan manusia langit.

Namun dari kelebihannya itu Uwais juga tak luput dari kekurangannya sebagai mahluk Allah. Ia memiliki kekurangan, yakni ia memiliki penyakit sopak yang mengakibatkan tubuhnya menjadi belang-belang.

Walaupun cacat namun Uwais adalah pemuda yang saleh. Ia senantiasa merawat ibunya yang lumpuh dengan penuh ketulusan yang ada di dalam hatinya. Hari-harinya dipenuhi dengan ibadah serta merawat dan memenuhi semua permintaan dari ibunya. Namun ada satu permintaan yang dirasanya cukup sulit untuk dia penuhi, yakni menunaikan haji.

Uwais merenungkan untuk mengikuti permintaan ibunya, namun dengan apa ia dapat melakukan perjalanan ke Makkah. Biasanya orang menggunakan unta sebagai kendaraan menuju ke sana. Namun kehidupannya sangatlah miskin, jadi sangat mustahil jika ia menggunakan unta sebagai kendaraannya.

Demi memenuhi keinginan ibunya Uwais al-Qarny terus berusaha memikirkan bagaimana cara membawa sang ibu untuk menunaikan ibadah haji. Lalu ia menuju ke pasar untuk membeli seekor anak lembu yang masih kecil, lantas iapun membuatkan kandang di atas bukit untuk lembu yang dibelinya.

Sejak ia membeli lembu itu, tak ada hari yang ia terlewatkan tanpa menggendong lembu tersebut. Makin hari lembu itupun semakin besar, dan semakin berat pula berat yang dipikul Uwais setiap harinya. Orang-orang yang melihat Uwais melakukan hal aneh itupun mulai menganggapnya gila. Namun, Uwais tidak pernah menggubris pandangan orang kepadanya.

Karena latihan yang dilakukan setiap hari, berat anak lembu yang sudah sangat besar itupun sudah tidak terasa berat lagi. Hari yang dinantikanpun tiba. Lembu Uwais kini sudah sangat berat untuk dipikul, begitu pula dengan otot Uwais yang juga semakin kuat.

Ternyata maksud Uwais mengendong lembu setiap harinya untuk melatih ototnya supaya bisa menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah dengan berjalan kaki. Besarnya cinta dan rasa bakti yang ia miliki membuatnya rela menempuh perjalanan yang jauh dan sulit demi memenuhi keinginan sang ibu untuk berhaji.

Setelah sampainya mereka ke Makkah, Uwaispun berjalan dengan tegap  sembari terus menggendong ibunya yang lumpuh untuk melaksanakan wukuf di Ka’bah. Sangking terharunya sang ibu akan perjuangan anaknya membuat air matanya tak berhenti mengalir. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa.

Uwaispun mulai berdoa untuk memintakan ampunan bagi sang ibu kepada Allah. Ibunya merasa heran dengan permintaan Uwais. Ia pun menanyakan mengapa Uwais tidak berdoa juga untuk pengampunan dosa Uwais. Uwaispun menjawab dengan senyuman “jika dosa ibu terampuni, maka ibu akan masuk surga. Maka cukuplah ridha dari ibu akan membawaku ke surga.”

Karena ketulusan Uwais, Allahpun seketika menyembuhkannya dari penyakit sopak yang ia derita. Hanya tertinggal bulatan putih di telapak tangannya. Bulatan putih itu disisakan sebagai tanda untuk Umar bin Khaththab dan Ali bin Abi Thalib agar mengenali Uwais.

Beliaupun mulai mencari Uwais untuk minta untuk didoakan olehnya seperti yang dipesankan oleh Rasulullah, “Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kalian berdua, pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman.”

Itulah Uwais al-Qarny, sosok yang sangat berbakti kepada ibunya dan taat kepada sabda Rasulnya yang berbunyi “Mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu.” (HR Ibnu Majah).

Wallahu a’lam

Bagikan Artikel ini:

About Imam Santoso

Check Also

hakikat zakat fitrah

Hakikat Zakat Fitrah : Laku Spiritual dan Solusi Sosial

Selain berpuasa sebagai bentuk ibadah, Ramadan juga menjadi momen bagi umat Islam untuk meningkatkan kedermawanan …

buka puasa

Kebaikan-kebaikan Menyegerakan Berbuka Puasa

Berbuka puasa merupakan salah satu amalan penting bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa. Rasulullah …