fitrah kemanusiaan
fitrah kemanusiaan

Virus Corona ini Menyehatkan Fitrah Kemanusiaan Kami

Virus corona memang menjadi ancaman bagi kesehatan fisik kami, namun musibah ini menyehatkan fitrah kemanusiaan kami sebagai makhluk bernama manusia.


Ya Allah, entah musibah ini sebagai peringatan atau ujian, tetapi kami para manusia menyadari dengan sepenuh hati tentang kebesaranMu. Tidak pernah hamba mau jatuh dalam putus asa apalagi berprasangka buruk terhadap musibah yang diterima.

Di tengah musibah virus corona ini ternyata banyak hal yang bisa kami pelajari. Banyak hikmah yang bisa diambil dan masuk dalam ruang kesadaran kami sebagai manusia. Musibah corona ini ternyata menyadarkan kami tentang fitrah kemanusiaan.

Virus corona memang menjadi ancaman bagi kesehatan fisik kami. Namun, sebenarnya musibah ini menyehatkan fitrah kemanusiaan kami sebagai makhluk bernama manusia.

Pertama, fitrah kemanusiaan kami sebagai penjaga bumi. Betapa tidak Tuhan telah mengingatkan kerusakan yang ada di muka bumi adalah karena tangan-tangan manusia. Konsekuensi yang kami terima dari kerusakan ini adalah musibah yang layak untuk kita jalani dan hadapi.

Sejak awal Allah telah menetapkan fitrah manusia sebagai penjaga dan pelestari bumi. Melalui corona ini kami disadarkan lagi untuk menjadi khalifah yang baik di muka bumi. Merawat lingkungan, kebersihan dan mengkonsumsi segala yang baik dan halal adalah bagian dari cara kami menegaskan fitrah kami.  

Lihatlah bagaimana polusi berkurang dengan cepat. Lihatlah betapa bumi bisa bernafas dengan leluasa setelah aktfiitas kami di luar dikurangi. Sungguh ini menjadi penyegar bagi bumi dan penyehat bagi fitrah kemanusiaan kami.

Kedua, fitrah kemanusiaan kami untuk menjaga keluarga. Allah di dalam al-Qur’an telah memberikan peringatan agar kami hati-hati untuk menjaga keluarga khususnya dari ancaman api neraka. Kami mungkin sudah agak abai dan tidak menghiraukan karena kesibukan kami yang katanya bekerja di luar untuk keluarga.

Mungkin bisa dihitung jari berapa kali kami bisa makan bersama, shalat bersama dan belajar bersama dengan anggota keluarga. Kami lebih banyak lupa kehidupan kecil yang mestinya dijaga dan dipelihara.

Musibah corona ini memaksa kami untuk diam di rumah. Menjaga kembali aset penting titipan Allah bernama keluarga, anak dan istri. Sebuah kenikmatan bagi kami untuk kembali ke rumah dan mengingatkan kembali tugas dan fitrah kami.

Ketiga, fitrah kemanusiaan untuk menjaga agama kami. Masjid dan pengajian menjadi hal yang sangat sulit kami dapatkan akhir-akhir ini. Ketika kondisi normal kami tidak menyangka bahkan mungkin tidak menghiraukan adzan dari rumahMu. Aktifitas terus berlanjut seperti biasa.

Ternyata kehidupan dan suasana masjid itu begitu dirindukan. Kami sudah rindu berjamaah dengan masyarakat sekitar. Kami rindu untuk membaca dizkir bersama-sama. Sekali lagi musibah ini menyehatkan fitrah kemanusiaan kami bahwa masjid adalah tempat yang harus diramaikan ketika kondisi normal kembali. Fitrah kemanusiaan tergugah bahwa agama selayaknya tidak dibela di jalan, tetapi dijaga dan dibela dengan terus menyemarakkan ibadah dan amal kebaikan.

Keempat, fitrah kemanusiaan kami untuk menjaga masyarakat. Ketika jarak kami diperlebar melalui interaksi yang dikurangi. Bahkan sekedar salaman pun menjadi sangat khawatir. Ketika sekedar silaturrahmi kepada teman dan tetangga menjadi sangat dirindukan.

Kami menjadi sadar betapa bernilainya silaturrahmi, kerja bakti dan bersalaman. Musibah corona ini sekali lagi menyehatkan fitrah kemanusiaan kami sebagai makhluk sosial yang tidak bisa dipisahkan dengan yang lain. Bahwa manusia ternyata tidak hanya saling membutuhkan, tetapi butuh untuk berinteraksi dan sosialisasi.

Melalui virus corona ini kami mulai sadar dan menyembuhkan diri kami. Virus ini menyehatkan fitrah kemanusiaan kami untuk selalu menjaga bumi, menjaga lingkungan, hidup bersih, menjaga keluarga, menjaga masjid dan agama, serta menjaga lingkungan sosial untuk selalu bersilaturrahmi dan bergotong royong.

Bagikan Artikel ini:

About redaksi

Check Also

shalat rebo wekasan

Tahu Shalat Witir Saat Ramadan Saja? Kenali Hukum, Cara, dan Keuatamaan Witir

Memang banyak orang yang hanya mengerjakan Shalat Witir saat bulan Ramadan saja, tepatnya setelah shalat …

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Safari Ramadan di Bantul

Tokoh Agama Harus Berperan Atasi Tantangan di Era Digitalisasi

Yogyakarta – Para tokoh agama harus berperan dalam mengatasi tantangan di era digitalisasi. Pasalnya, era …