masa muda rasulullah
masa muda rasulullah

Wahai Pemuda! Beginilah Cara Rasulullah Memanfaatkan Masa Mudanya

Setiap tanggal 28 Oktober, segenap bangsa ini memperingati Hari Sumpah Pemuda. Ragam cara yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ketika menyambut hari yang penuh spirit perjuangan dalam bingkai keberagaman; mulai dari seremonial hingga upload quotes-quotes di media sosial tentang sumpah pemuda.

Tak jarang pula momentum sumpah pemuda menjadi bahan renungan, instropeksi dan refleksi bagi generasi muda saat ini. Jika kita menilik kondisi pemuda saat ini, tentu sangat jauh berbeda ketika era sebelumnya kemerdekaan, tepatnya pada saat segenap pemuda terbaik bangsa mendeklarasikan satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa pada tanggal 28 Oktober 1928 silam.

Lantas, bagaimana dengan kondisi pemuda saat ini? Sementara pengamat dan pakar mengatakan bahwa generasi muda saat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk berhura-hura, bermain, malas-malasan dan sejenisnya. Dengan kata lain, banyak pemuda yang menghabiskan waktunya secara sia-sia.

Padahal, sebagaimana ditegaskan oleh Yusuf al-Qardhawi, bahwa: “Apabila ingin melihat suatu bangsa di masa depan, maka lihatlah pemuda hari ini.” Begitu penting dan strategisnya posisi pemuda dalam lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh sebab itu, penting kiranya segenap pemuda menilik lagi bagaimana Nabi Muhammad Saw memanfaatkan masa mudanya.

Cara Rasulullah Memanfaatkan Masa Muda

Dalam Islam, kedudukan Nabi Muhammad bukan saja sebagai pembawa dan penyambai Wahyu Allah, lebih dari itu beliau juga sebagai suri tauladan terbaik (QS. Al-Ahzab [33]: 21) dan sumber inspirasi dalam kehidupan di dunia ini.

Lantas bagaimana cara Rasulullah memanfaatkannya? Banyak kitab karya ulama salaf yang menjelaskan dan memotret kehidupan Nabi Muhammad Saw, baik sejak masa belia hingga wafat. Ada Sirah Ibnu Hisyam yang sangat terkenal hingga saat ini, Ibnu Qayyim al-Jauziyah menulis kitab Zadul Ma’ad, Tarikh At-Thabari, Husein Haikal menulis buku Sejarah Hidup Muhammad, dan masih banyak ulama lainnya.

Berdasarkan petunjuk Nabi dalam sebuah hadis dan kitab-kitab sirah Nabawi, sangat tidak diragukan lagi bahwa masa muda Rasulullah sangat optimal dan dimanfaatkan untuk jalan kebaikan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang kemudian terdapat dalam kitab Bukhari dan Mulism, Nabi menegaskan bahwa satu dari tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan dari Allah adalah pemuda yang menyibukkan diri di jalan Allah.

Mengenai batasan usia muda, sementara kalangan dan pakar belum satu kata. Dalam konteks ini, penulis menggunakan para meter Ats-Tsalibi dalam Fiqh al-Lughah. Beliau menyebutkan bahwa pemuda yaitu dari usia balligh hingga umur empat puluh tahun.

Setidaknya ada beberapa hal yang dilakukan Nabi Muhammad ketika muda.

Pertama, membangun kemandirian ekonomi.

Banyak pemuda yang suka senda-gurai, menyombongkan harta orang tua. Bahkan, sebagian besar pemuda beranggapan bahwa sukses atau kerja keras—membangun kemandirian ekonomi—itu nanti setelah menjelang tua. Sehingga, sekali lagi, usia muda dimanfaatkan untuk bersenang-senang.

Ada baiknya kita telisik kehidupan masa muda Rasulullah. Ini bisa menjadi inspirasi dan tolok ukur bagaimana kaum muda menjalani masanya dengan optimal. Nabi Muhammad adalah ketika muda sudah menjadi sosok yang rajin, ulet, memiliki etos kerja tinggi dan sudah mampu mendapatkan kepercayaan.

Sebelum beliau menikah dengan Siti Khadijah, Nabi Muhammad adalah seorang penggembala dan pedagang. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, ” Tidaklah Allah mengurus seorang nabi, melainkan (sebelumnya berprofesi) sebagai penggembala kambing.” Mendengar jawaban Nabi, sahabat bertanya, ” Apa engkau juga?” ” Ya. Dulu aku menggembala kambing pendududk Mekah dengan upah sejumlah uang.”

Menggembala kambing bukan semata-mata sekedar menggemukkan dan mengembangbiakkannya, namun Rasulullah juga belajar tentang kepemimpinan dan terbukti bahwa Rasul adalah sosok pemimpin atau penggembala umat. Shafiyyur-Rahman al-Mubarakfurry dalam Sirah Nabawiyyah menyebutkan, saat usia Nabi SAW baru bekisar 12 tahun, Nabi juga pernah diajak pamannya (Abu Thalib) berdagang ke negeri Syam. Perjalanan Nabi menjadi pedagang tidak berhenti sampai di situ saja. Nabi juga sering melakukan perdagangan ke luar negeri. Hal ini terjadi ketika beliau mendapatkan kepercayaan dari Khadijah.

Dalam buku Bisnis Rasulullah, Malahayati menegaskan bahwa sebagai seorang pebisnis, Nabi Muhammad sudah mencapai puncak kesuksesan di usia muda, yakni 25 tahun. Semua ini dilakukan semata-mata untuk membangun kemandirian ekonomi supaya Nabi tidak silau dengan harta dan tidak pula tergoda oleh pemberian harta dari orang lain.

Kedua, melakukan perubahan sosial.

 Alih-alih Nabi Muhammad hanyut dalam tradisi pemuda saat itu, di mana pemuda banyak menghabiskan waktu untuk hiburan, minum-minuman (mabuk) dan main perempuan. Namun Nabi Muhammad justru berhasil merubah tatanan yang jahiliyyah itu menuju tatanan yang lebih berperadaban, damai dan rukun.

Satu realita yang menggejala di masyarakat jahiliyyah pada saat Nabi Muhammad masih di usia muda adalah, orang yang berkuasa bebas melakukan apa saja yang ia mau, sekalipun harus meregam nyawa orang.

Selain mengembala kambing dan berniaga, Rasulullah juga berhasil mendirikan Hilful Fudhul saat beliau masih muda (sebagian meriwayatkan usia Nabi kala itu 15 tahun, sementara yang lainnya mengatakan 20 tahun). Hilful Fudhul  adalah sebuah lembaga yang bertujuan untuk orang-orang miskin dan mereka yang teraniaya serta menegakkan keadilan.

Sesungguhnya banyak hal dan prestasi yang ditorehkan oleh Rasulullah di masa mudanya. Namun, dua hal di atas sesungguhnya sudah lebih dari cukup untuk menjadi teladan bagi pemuda saat ini.

Bagikan Artikel ini:

About Muh. Ulin Nuha, MA

Check Also

jihad

Catat! Jihad dan Terorisme Itu Beda Jauh, Yuk Simak Penjelasannya

Kejadian aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar menyisakan duka yang mendalam bagi …

kunjungan paus

Adakah Nilai-nilai yang Bisa Dipetik dari Kunjungan Paus di Irak?

Paus Fransiskus sudah mengunjungi beberapa wilayah di Timur Tengah. Teranyar, Paus Fransiskus melakukan kunjungan bersejarah …