noname
noname

5 Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an, Kamu yang Mana Ukhti?

Al-Qur’an adalah referensi utama bagi orang Islam. Artinya al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk untuk orang Islam dalam mengetahui apa-apa yang haq dan apa-apa yang bathil. Maka sudah seharusnya al-Qur’an tidak hanya dibaca secara rutin, tetapi juga dipelajari isi kandungannya.

Sebagai sebuah kitab suci al-Qur’an yang diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun ini memiliki beberapa kandungan pokok untuk dipelajari dan diambil hikmahnya. Setidaknya ada 7, kandungan pokok dalam al-Qur’an, yakni akidah, ibadah, muamalah, hukum, sejarah, akhlak dan ilmu pengetahuan.

Salah satu bagian penting kandungan al-Qur’an adalah sejarah. Ada berbagai kisah-kisah masa lalu yang diceritakan di dalam al-Qur’an untuk diambil ibrah (pelajaran) bagi yang mengkajinya. Dalam sejarah, pastilah tertera tokoh-tokoh yang ada di dalam kisah-kisahnya. Yang patut dicontoh adalah tokoh-tokoh yang memiliki karakteristik dan perilaku baik. Sedangkan tokoh-tokoh memiliki perangai buruk itu tidak boleh ditiru.

Dari sekian banyak tokoh-tokoh sejarah masa lalu yang tercantum dalam al-Qur’an, setidaknya ada 5 tokoh perempuan di antaranya. Mereka mewakili tipe dan karakteristik masing-masing yang mereka perankan dalam hidupnya. 5 tipe perempuan dalam al-Qur’an itu yakni:

1. Perempuan dengan kepribadian kuat

Tipe pertama dari 5 tipe perempuan ini memiliki karakter pejuang dan kepribadian yang kuat. Dalam al-Qur’an, tokoh yang dimaksudkan dalam tipe ini adalah Asiyah, istri Fir’aun. Menjadi istri raja yang mendaku dirinya sebagai tuhan itu bukan main perjuangannya.

Selama hidupnya, ia senantiasa menyembunyikan keimanannya kepada Allah dengan sekuat-kuatnya. Ia pun tak tergoda untuk berbuat dzolim dan foya-foya seperti suaminya itu. Peran penting lain dalam rangka menegakkan kalimat tauhid di muka bumi ialah ketika Asiyah melindungi bayi nabi Musa dari ancaman pembunuhan Fir’aun.

Dilihat dari peranan, karakter dan kepribadian yang kuat semasa hidupnya, maka tak heran Asiyah dijadikan sebagai perumpamaan orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah surat at-Tahrim ayat 11 yang berbunyi:

وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّـلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا امۡرَاَتَ فِرۡعَوۡنَ‌ۘ اِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ابۡنِ لِىۡ عِنۡدَكَ بَيۡتًا فِى الۡجَـنَّةِ وَنَجِّنِىۡ مِنۡ فِرۡعَوۡنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِىۡ مِنَ الۡقَوۡمِ الظّٰلِمِيۡنَۙ

“Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir‘aun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir‘aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim,”

2. Perempuan yang berusaha menjaga kesucian dirinya

Tipe kedua dari 5 tipe perempuan ini memiliki I’tikad yang kuat untuk menjaga kesuciannya. Dalam al-Qur’an, yang mewakili tipe ini ialah Siti Maryam, ibunda nabi Isa AS. Semasa hidupnya, ia dikenal selalu menjaga kesuciannya dengan laki-laki yang bukan mahramnya dengan cara waktunya dihabiskan untuk beribadah kepada Allah.

Namun, ketika Allah mentakdirkan ia melahirkan nabi Isa AS tanpa melalui jalur pernikahan, ia dituduh berzina oleh masyarakatnya. Maka di saat tuduhan zina yang bertubi-tubi itu, ia membuat pembelaan. Dan kalimat pembelaannya pun diabadikan di dalam surat Maryam ayat 20 yang berbunyi:

قَالَتْ اَنّٰى يَكُوْنُ لِيْ غُلٰمٌ وَّلَمْ يَمْسَسْنِيْ بَشَرٌ وَّلَمْ اَكُ بَغِيًّا

Dia (Maryam) berkata, “Bagaimana mungkin aku mempunyai anak laki-laki, padahal tidak pernah ada orang (laki-laki) yang menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!”

3. Perempuan penghasut atau pemfitnah

Perempuan yang tergolong tipe ini tak lain dan tak bukan adalah Ummu Jamil binti harb, istrinya abu lahab. Sampai-sampai al-Qur’an menjuluki perempuan satu ini sebagai pembawa kayu bakar atau wanita penyebar fitnah permusuhan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana berfirman Allah dalam surat al-Lahab ayat 4 yang berbunyi:

وَّامۡرَاَ تُهٗ ؕ حَمَّالَةَ الۡحَطَبِ‌ۚ‏

“Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).”

Sama seperti suaminya, ia termasuk orang yang paling benci dengan aktifitas dakwah nabi Muhammad SAW dan sahabatnya. Dalam melancarkan aksinya, Ummu Jamil ini selalu memfitnah nabi SAW secara terbuka dihadapan orang-orang Quraisy dengan mengatakan nabi sebagai tukang tenun dan pembawa kabar bohong.

4. Perempuan penggoda

Perempuan yang masuk tipe ini adalah Siti Zulaikha, sebelum ia bertobat. Sebelum bertobat, ia terobsesi dengan ketampanan nabi Yusuf AS. Sehingga ia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan cintanya nabi Yusuf AS.

Saking cintanya pada nabi Yusuf AS, ia selalu menggodanya bahkan pernah memfitnah nabi Yusuf AS sehingga beliau dijebloskan ke dalam penjara. Kisah saat Zulaikha menggoda nabi Yusuf AS terekam dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 23 yang berbunyi:

وَرَٰوَدَتْهُ ٱلَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِۦ وَغَلَّقَتِ ٱلْأَبْوَٰبَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۚ قَالَ مَعَاذَ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ رَبِّىٓ أَحْسَنَ مَثْوَاىَ ۖ إِنَّهُۥ لَا يُفْلِحُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini”. Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.

Pada akhirnya, Allah mempertemukan keduanya kembali setelah sekian lama dan mentakdirkan Zulaikha berjodoh dengan nabi Yusuf AS. Waktu itu, ia sudah bertobat dan tak menjadi perempuan istana yang berpengaruh lagi dan nabi Yusuf AS menjadi raja yang adil.

5. Tipe Perempuan pengkhianat dan ingkar janji pada suaminya

Tipe perempuan terakhir dari 5 tipe perempuan yang ada dalam al-Qur’an diwakili oleh istri nabi Nuh AS dan istri nabi Luth AS. Walaupun mereka memiliki suami dengan status nabi yang mensyiarkan kalimat tauhid untuk kaum-kaumnya, tetapi mereka malah mengkhianati suami-suaminya dengan membelot kepada musuh-musuhnya.

Atas perbuatannya, mereka berdua kelak diganjar dengan siksaan api neraka. Hal ini sudah Allah terangkan dalam al-Qur’an surat at-Tahrim ayat 10 yang berbunyi:

ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ

Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksaan) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).”

Bagikan Artikel ini:

About M. Alfiyan Dzulfikar

Check Also

ilustrasi masjid tempat ibadah umat

Bersemangatlah dalam Beribadah (2): Cara Menghindari Kemalasan

Dalam tulisan sebelumnya, sudah dijelaskan betapa Allah SWT menganugerahkan kemurahan dan kemudahan kepada kita untuk …

ibadah

Bersemangatlah Dalam Beribadah (1): Tiada Kesukaran dalam Agama

Allah memerintahkan kita beribadah, pastilah itu bermanfaat dan baik untuk kita sendiri. Tak mungkin ada …