takabbur
takabbur

Tiga Kegagalan Siasat Licik Abu Amr dalam Memusuhi Islam

Musuh dalam selimut itu lebih berbahaya dari pada musuh nyata. Itulah gambaran dari Abu Amr yang sejak awal membenci Islam dan dakwan Nabi. Ia telah berusaha melakukan banyak siasat licik dan strategi dalam memusuhi Islam.

Abu Amr sejatinya adalah tokoh terpandang di kalangan Bani Aus, salah satu komunitas di Madinah. Apa kata Abu Amr kaum Aus selalu membenarkan. Ia telah menjadi figur diidolakan bahwa dikultuskan.

Namun, karena kemuliaan yang dianugrahkan Allah padanya membuat ia lupa diri. Meskipun kaumnya sudah memeluk Islam, ia justru menolak Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah. Padahal Abu amr mengetahui betul tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad.

Bagi Abu Amr, Muhammad adalah pesaing yang telah meruntuhkan wibawa dan charismanya di depan masyarakat Madinah. Ia merasa iri dan dengki dan memilih untuk menjadi musuh bagi kaum muslimin.

Rasulullah memang sejak awal sudah menyadari perilaku Abu Amr.  Namun, Rasulullah tidak mengucilkannya, tetapi justru selalu merangkulnya. Rasul selalu mengajak Abu Amr untuk berdialog, bukannya membencinya.

Namun, kedengkian dan iri hati Abu Amr sudah tidak bisa dibendung. Ia justru memutuskan untuk meninggalkan Madinah dan memerangi Rasulullah yang dianggapnya telah merebut kaumnya dari dirinya. Siasat licik Abu Amr dimulai.

Pertama, memprovokasi kaum Quraisy Mekkah. Dalam perang Uhud Abu Amr memiliki peranan yang cukup penting dalam memotivasi para pasukan kaum Quraisy untuk memerangi kaum muslim. Ia mendorong kaum Quraisy untuk membalas dendam dan mengambil harta rampasan yang direbut oleh kaum muslimin dalam perang Badar.

Memang pada perang Uhud kaum muslimin kalah dari kaum Quraisy. Kekelahan ini telah menyisakan kepedihan serta pelajaran berharga untuk kaum Muslimin. Rasulullah serta kaum muslimin mendapat pengalaman berharga dalam dari proses kekalahan mereka.

Belajar dari kekalahan dalam perang Uhud mengantarkan kaum muslimin pada kemenangan saat melakukan peperangan demi peperangan. Kemenangan demi kemenangan pun diraih dengan belajar dari kegagalan.

Kemenangan kaum muslimin semakin membuat Abu Amr frustasi. Semakin tidak sedang dengan kejayaan Nabi Muhammad segeralah tersusun siasat licik Abu amr yang kedua.

Kedua, meloby negara adi kuasa untuk menganhancurkan Islam. Islam telah tumbuh dan membesar yang tidak bisa dikalahkan oleh kaum Quraisy Mekkah. Karena itulah, Abu Amr meminta bantuan pada raja Romawi untuk membantu dirinya untuk menumbangkan Islam.

Namun sungguh disayangkan raja Romawi tidak tertarik untuk terlibat dalam peperangan dan kepentingan orang lain. Namun karena sang raja tidak enak hati menolak, maka ia hanya bisa berjanji membantu tanpa mau menurunkan pasukan untuk membantu.

Karena janji tersebut, harapan Abu amr menjadi melambung. Seolah-olah ia telah mencium aroma kemenangan. Akhirnya muncullah siasat licik Abu Amr yang ketiga.

Ketiga, memecah belah Madinah dengan mendirikan Masjid tandingan. Abu Amr menulis surat kepada kaumnya untuk menyatakan kabar gembira dukungan Raja Romawi. Dia memberikan harapan besar kepada mereka, bahwa dia akan datang dengan jumlah pasukan yang besar kemudian memusnahkan Rasulullah beserta kaumnya.

Namun, ia menyadari kekuatan Islam adalah persatuan dan persaudaraannya. Karena itu, ia berencana memecah belah umat Islam dengan masjid tandingan. Ia menyadari masjid adalah kekuatan kaum muslimin. Sehingga melemahkan kaum muslimin bisa dimulai dengan membuat masjid tandingan.

Dari ide itu, mereka beranjak mewujudkan tujuan mereka. Mereka mulai mendirikan masjid, serta berkumpul dan berbicara di masjid. Mereka berfikir, masjid akan melindungi mereka ketika membangun rencana jahat untuk memecah belah kaum muslimin. Mereka akan menanam sesuatu yang dapat mematahkan semangat kaum muslimin.

Namun Allah menyuruh Jibril menemui Rasulullah untuk menyampaikan wahyu kepadanya. Ia memberitahu perihal pembangunan masjid tersebut, yaitu sebagai tempat memupuk kekufuran dan membangun strategi memecah belah kaum muslimin. Allah berfirman dalam surat at-Taubah 107-108.

Maka Rasulullahpun menggagalkan rencana para kaum musrikin dengan merobohkan masjid tersebut bersama dengan kaum muslimin, serta membakarnya sampai tidak bersisa. Untuk ketiga kalinya, Allah menjaga agama ini dengan siasat demi siasat licik yang dibuat oleh orang munafik seperti Amr.

Hikmah yang bisa diambil dari cerita di atas, sesungguhnya Islam sudah dipelihara oleh Allah hingga akhir zaman. Islam adalah agama Allah dan akan selalu dijaga oleh Allah. Tugas umat ini terus menghidupkan syiar agama dan mewaspadai musuh-musuh seperti Abu Amr yang tidak pernah lelah menyusun siasat dalam memusuhi Islam.

Siasat Abu Amr adalah selalu memprovokasi musuh Islam untuk selalu memusuhi Islam. Siasat berikutnya adalah meminta dukungan negara besar untuk menghancurkan Islam. Ketiga yang sangat penting diwaspadai mengadu domba sesama muslim untuk melemahkan Islam.  

Bagikan Artikel ini:

About Eva Novavita

Check Also

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (3) : Kisah Raja Sulaiman dan Ratu Balqis

Setelah Nabi Daud wafat, kini Nabi Sulaiman meneruskan tahta kerajaan dan memimpin Bani Israil. Seperti …

singgasana sulaiman

Cerita Nabi Sulaiman untuk Anak (2) : Nabi Sulaiman dan Perempuan Korban Pemerkosaan

Sebelumnya sudah diceritakan tentang kecerdasan Nabi Sulaiman dalam memecahkan masalah. Kisah kehebatan Nabi sulaiman tak …