Belajar Dakwah kepada Sunan Ampel

Sunan Ampel atau Raden Rahmat adalah salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di Nusantara kuhususnya di tanah Jawa Beliau memulai dakwahnya dari Ampel Denta suatu lokasi yang ada di Surabaya Daerah yang menjadi bagian kerajaan Majapahit Sunan Ampel sendiri termasuk keluarga keraton dari alur nasab ibunya Dewi Candrawati alias Nyi Ageng Manila saudara kandung Putri Dwarawati Murdiningrum ibu Raden Fatah istri raja majapahit Prabu Brawijaya V Sedangkan ayahnya adalah Ibrahim Zainuddin al Akbar sunan Gresik Nasab beliau dari jalur ayah bersambung kepada Rasulullah Beliau juga terkenal sebagai Bapak Wali Songo sebagai sesepuh yang dimintai pertimbangan oleh para wali kalau ada maslah terkait dakwah dan politik Sebagai sosok ideal sebagai muballig ulung cendikiawan sejati dan penuh perhitungan dalam langkah dakwahnya Konsep Islam Rahmatan lil Alamin menjadi pilar dalam upaya menyebarkan Islam Beliau tampil dengan akhlak yang mulia lemah lembut dan kasih sayang terhadap masyarakat Denta yang waktu itu sudah memiliki pemahaman agama yang turun dari nenek moyangnya Baca Juga Mengenal Tokoh Ulama Nusantara Syeikh Muhammad Arsyad al Banjari Sosok Sunan Ampel digambarkan secara jelas oleh Syeikh Abu al Fadhil as Senori Tuban dalam Ahl al Musammarah fi Hikayati al Aulia al Asyrah Raden Rahmat berkata Di pulau ini tidak ada seorangpun yang memeluk agama Islam kecuali saya saudaraku Sayyid Raja Pandita dan sahabatku Abu Hurairah Hanya kami bertiga yang beragama Islam Raden Rahmat selalu berupaya mengajak masyarakat untuk memeluk agama Islam dan beribadah sesuai tuntunan Islam Sampai seluruh penduduk Ampel dan sekitarnya memeluk Islam Bahkan mayoritas penduduk Surabaya juga memeluk agama Islam Sukses besar ini karena cara dakwah beliau yang santun dan penuh hikmah akhlak yang terpuji ketika bergaul dan elok kata dalam menyampaikan ajaran Islam Dakwah beliau ini terinspirasi oleh firman firman Allah berikut artinya Serulah manusia kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang orang yang mendapat petunjuk al Nahl 125 dan Dan berendahdirilah kamu terhadap orang orang yang beriman al Hijr 88 Cara berdakwah ala Sunan Ampel digambarkan oleh Syeikh Abu al Fadhil as Senori Tuban berikut ini Pertama pendidikan agama Islam yang kokoh meliputi Syariat tarekat dan hakikat Sunan Ampel berhasil secara sempurna membentuk iklim beragama Islam masyarakat Jawa berpijak pada tiga komponen tersebut Tiga unsur yang dalam ungkapan lain disebut Islam Iman dan Ihsan Kedua kaderisasi untuk mencetak generasi penerus yang konsisten dalam menjalankan syariat Islam Pola ini terbukti menghasilkan kader dakwah yang militansinya tidak diragukan lagi Kader muslim yang santun dalam berdakwah akhlak yang baik dan mengutamakan nilai nilai Islam yang rahmatan lil alamin Ketiga membuat jaringan dakwah yang kokoh sistematis dan terorganisir Beliau lalu menyebar murid muridnya ke berbagai penjuru Sunan Bonang bertugas di Lasem dan Tuban Sunan Gunung Jati di Cirebon Sunan Giri di Tandes Raden Fatah di Bintoro Sunan Drajat di Lamongan dan Sedayu dan begitu seterusnya Keempat membentuk kebudayaan Islam Seperti mendirikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam Kebudayaan menjadi pintu masuk dalam memperkuat keislaman Islam dan budaya tidak harus dipertengtangkan tetapi menjadi sesuatu yang melengkapi Dalam dakwah Sunan Ampel budaya adalah instrument untuk melanggengkan nilai Islam Kelima dalam bidang politik dakwah Raden Rahmat mengacu pada tegaknya ajaran Islam yang terpusat pada musyawarah ulama Politik keumatan yang dibangun oleh Sunan Ampel adalah sebagai politik yang membela kepentingan umat Merujuk pada Syeikh Abu al Fadhil as Senori Tuban dalam Ahl al Musammarah fi Hikayati al Aulia al AsyrahWallahu A lam Faizatul Ummah

Bagikan Artikel ini:

About Islam Kaffah

Check Also

duduk di kuburan

Saat Ziarah, Bolehkah Duduk di Kuburan?

Meskipun arus puritanisasi  mengklaim ziarah kubur adalah ritual bid’ah, tapi tidak banyak muslim nusantara yang …

shalat ghaib korban bencana

Shalat Ghaib untuk Korban Bencana

Pada tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktifitas vulkanik di gunung semeru. Hal itu …