Belajar Ikhlas dari Surat Al-Ikhlas, Inilah Keutamaannya

Menurut Ibnu Katsir yang mengutip riwayat Imam Ahmad dari Ubay bin Ka’ab mengenai asbabun nuzul Surat al-Ikhlas. Terdapat seorang musyrik yang berkata kepada Rasulullah, “ Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu.” Maka Allah menurunkan surat Al Ikhlas.

Surat al-Ikhlas mengandung tauhid pemurnian ibadah yang semata-mata hanya karena Allah. Dengan kita membaca serta mampu merenunginya, maka kita akan mampu ikhlas dan menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya untuk Allah.

Surat al-ikhlas tergolong dari surah Makkiyah yang terdiri dari empat ayat, yang berisi tentang penegasan tentang keesaan Allah dan menolak segala bentuk penyekutuan.

Terdapat hadist yang menjelaskan surat al-ikhlas sebanding dengan Tsulutsul Qur’an atau sepertiga al-Qur’an karena berisikan tentang tauhid. Dari Abu Sa’id bahwa, “seorang laki-laki mendengar seseorang membaca dengan berulang-ulang ’Qul huwallahu ahad’. Tatkala pagi hari, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat Al Ikhlas. Kemudian Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Qur’an”. (HR. Bukhari : 6643)

Lalu pertanyaannya, apabila membaca surat al-Ikhlas sebanyak tiga kali, sudah berarti mengkhatamkan alqur’an? Dalam hadist diatas disebutkan bahwa Surah al-Ikhlas adalah sebanding atau setara dengan sepertiga al-Qur’an dan itu artinya bukan sebagai pengganti sepertiga al-Qur’an.

Adapun kata setara dengan sepertiga al-Qur’an jika dilihat dari segi pahala dan makna saja. Jadi meski di baca sebanyak tiga kali, sama sekali tidak menggantikan keutamaan membaca al-Qur’an secara keseluruhannya. Memang salah satu keutamaan membaca surah Al-Ikhlas pahalanya seperti membaca sepertiga Al-Qur’an. Maksudnya, jika membacanya sebanyak tiga kali pahalanya seperti baca Al-Quran secara keseluruhan. Namun, tetap tidak menggugurkan perintah membaca Al-Quran secara keseluruhan.

Perumpamaannya, apabila seseorang memiliki tas seharga satu juta rupiah, maka barang itu tidak bisa menggantikan uang tunai sebesar satu juta rupiah. Padahal dalam kehidupannya ia butuh makan, minum dan keperluan lainnya yang tidak bisa di bayarkan dengan tas tersebut. Al-Qur’an jelas lebih utama karena didalam al-Qur’an terkandung aqidah, syariah dan akhlak. Surah al-Ikhlas hanya membahas sepertiga dari rangkaian tersebut, yaitu tentang aqidah.

Surat al-Ikhlas dipercaya mampu menyelamatkan orang yang membacanya ketika mereka dalam kesulitan dunia maupun akhirat. Selain itu dengan membaca surah al-Ikhlas memiliki keutamaan salah satunya mendapat perlindungan dari ribuan malaikat yang akan menjaganya.

Apabila surat al-Ikhlas dibaca bersamaan dengan surat al-Falaq dan an-Naas maka dengan izin Allah melindungi orang yang membacanya dari gangguan sihir. Dari Abu Sa’id Al-Khudri ra berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad manusia), sampai turun dua mu’awwidzataan (surah Al-Falaq dan surah An-Naas). Ketika keduanya turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya.” (HR. Tirmidzi : 2058)

Keutamaan terbesar dalam membaca surat al-Ikhlas ialah dicintai oleh Allah Ta’ala. Ketika jalan Rasulullah, terdapat sahabat Nabi yang hampir tiap mengimami salat selalu membaca al-Ikhlas selepas fatihah. Lalu, para sahabat bertanya kepada Nabi. Kenapa si Fulan selalu baca Al Ikhlas. Nabi menjawab , “Allah sangat menyukainya,” .

Karena itu, sudah seharusnya umat Islam rutin membaca Surat Al Ikhlas agar dimudahkan jalannya menggapai pintu surga dan disayang Allah SWT.