Tiga Wasiat Nabi Kepada Abu Bakar

Tiga Wasiat Nabi kepada Abu Bakar tersebut dicatat dalam Musnad Imam Ahmad bin Hanbal. Dalam hadis yang lumayan panjang riwayat Abu Hurairah menceritakan, suatu ketika seorang laki-laki mencela Abu Bakar, Nabi duduk tidak jauh dari Abu Bakar.

Rasulullah tersenyum melihat kejadian tersebut. Tetapi beliau menjadi marah ketika melihat Abu Bakar sahabat sekaligus mertuanya itu mulai melawan dan menanggapi ocehan orang yang menghina dirinya, Nabi marah, lantas berdiri dan meninggalkan Abu Bakar.

Abu Bakar heran kenapa Nabi marah kepada dirinya, padahal ia hanya membantah laki-laki yang mencela dirinya. Ia pun menyusul Nabi dan bertanya kenapa beliau marah kepadanya? Padahal sewaktu melihat laki-laki mencelanya bileu tersenyum, namun ketika Abu Bakar membantah sebagian perkataan orang mencelanya tersebut, Nabi marah dan meninggalkan dirinya.

Nabi kemudian menjelaskan kepada Abu Bakar, bahwa pada saat laki-laki itu mencelanya dan ia diam, ada malaikat yang akan membantah seluruh celaan tersebut. Dirinya tidak perlu melakukan bantahan.

Akan tetapi, saat dirinya mulai menyanggah sebagian perkataan laki-laki tadi, setan datang. Kata beliau, “Aku tidak akan duduk bersama setan.

Kemudian Rasulullah menyampaikan tiga Wasiat kepada Abu Bakar.

Pertama, seorang yang pasrah kepada Allah ketika didzalimi, tidak membalas kedzaliman tersebut, Allah pasti akan menenangkan dirinya dan memberi pertolongan kepadanya.

Kedua, orang dermawan yang didaat berderma kepada orang lain diniatkan untuk menyambung silaturahmi dan persaudaraan, Allah pasti memberikan dan menambahkan harta yang banyak kepadanya.

Ketiga, bila seseorang meminta harta yang banyak, Allah akan menambah kekurangan pada dirinya. Artinya, seseorang yang minta kepada Allah harta yang banyak hanya untuk dirinya sendiri, Allah akan menambahkan kekurang untuknya.