walisongo
walisongo

Wali Sanga dan Kosmologi Jawa-Islam

Kata wali berasal dari bahasa Arab, suatu bentuk singkatan dari waliyullah, yang berarti “orang yang mencintai dan dicintai Allah”. Sedangkan Sanga berasal dari bahasa Jawa yang berarti sembilan.

Wali Sanga berarti “wali sembilan”, yakni sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah. Mereka dipandang sebagai ketua kelompok dari sejumlah besar muballigh Islam yang bertugas mengadakan dakwah Islam di daerah-daerah yang belum masuk Islam.

Moh. Adnan (1952) berpendapat bahwa kata sanga merupakan perubahan atau kerancuan dari pengucapan kata sana, yang dipungut dari kata Arab tsana (mulia) yang searti dengan kata mahmud (terpuji), sehingga pengucapan yang benar adalah Wali Sanga, yang berarti “wali-wali yang terpuji”.

Amen Budiman (1982), istilah “wali sembilan” menunjukkan pada bilangan tertentu, yaitu “sembilan”, seperti, misal “Kembang Telon”, yaitu serangkum bunga yang terdiri dari tiga jenis kembang: kenanga, kantil, dan melati. Tidak seperti yang dipahami oleh Moh. Adnan.

R. Tanojo (t.t) berpendapat bahwa istilah yang benar dari Wali Sanga adalah Walisana, namun kata sana bukan berasal dari bahasa Arab tsana tetapi dari bahasa Jawa Kuno sana yang bermakna tempat, daerah, wilayah. Jadi Walisana bermakna wali di suatu tempat, daerah atau wali penguasa di daerah tertentu. Wali-wali yang disebut sebagai Walisana tidak berjumlah sembilan, melainkan delapan orang.

Simuh (1986), bilangan sembilan merupakan bilangan magis di Jawa dan tidak berasal dari budaya santri. Pandangan ini terkait erat dengan kosmologi orang Jawa beragama Hindu yang meyakini bahwa alam semesta ini diatur dan dilindungi oleh dewa-dewa penjaga mata angin.

Ada delapan dewa penguasa mata angin dan satu dewa penguasa arah pusat, sehingga keseluruhannya berjumlah sembilan.

Kosmologi Jawa-Islam

Dalam konsep kosmologi Jawa, ada Kuwera (utara), Isyana (timur laut), Indra (timur), Agni (tenggara), Kama (selatan), Surya (barat daya), Baruna (barat), Bayu (barat laut), ditambah satu penjaga titik pusat yaitu Syiwa.

Sementara dalam kosmologi Hindu (Bali): Wishnu (utara), Iswara (timur laut), Sambhu (timur), Maheswara (tenggara), Brahma (selatan), Rudra (barat daya), Mahadewa (barat), Changkara (barat laut), ditambah satu penjaga titik pusat yaitu Syiwa. Kosmologi Jawa dan Hindu ini lazim dikenal dengan sebutan Nawa Dewata (sembilan dewa).

Saat dakwak Islam dilakukan secara sistematis, terjadi proses perubahan konsep Nawa Dewata menjadi Wali Sanga. Konsep kosmologi Nawa Dewata alam semesta yang dikuasi dan diatur oleh anasir-anasir ilahi, dewa-dewa penjaga mata angin, diubah menjadi konsep kosmologi Wali Sanga, yang kedudukan dewa-dewa itu digantikan oleh para wali, manusia-manusia yang dicintai Allah.

Nawa Dewata yang hinduistik diubah menjadi konsep sembilan wali yang sufistik. Konsep Wali Sanga dalam kosmologi Islam dapat ditemukan dalam tingkatan wali yang dirumuskan oleh Ibn ‘Arabi.

Pertama, Wali Aqthab/Wali Quthub, pemimpin dan penguasa para wali di seluruh alam semesta. Kedua, Wali Aimmah, pembantu Wali Aqthab dan menggantikan kedudukannya jika wafat. Ketia, Wali Autad, wali penjaga empat penjuru mata angin. Keempat, Wali Abdal, wali penjaga tujuh musim.

Kelima, Wali Nuqaba, wali penjaga hukum syariah. Keenam, Wali Nujaba, yang setiap masa berjumlah delapan. Ketujuh, Wali Hawariyyun, wali pembela kebenaran agama, baik argumentasi maupun senjata. Kedelapan, Wali Rajabiyyun, wali yang karamahnya muncul setiap bulan Rajab. Dan kesembilan, Wali Khatam, wali yang mengurus dan menguasai wilayah kekuasaan umat Islam.

Bagikan Artikel ini:

About Ali Usman

Pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Check Also

kemerdekaan palestina

Gilad Atzmon dan Pandangannya tentang Kemerdekaan Palestina

Gilad mendukung penuh “hak pulang kampung” rakyat Palestina dan “solusi negara tunggal” bagi penyelesaian konflik yang sudah berlangsung lama itu.

asmaul husna

Kearifan Sufi dan Terapi Asmaul Husna

Menjadi seorang sufi, atau menjalankan ajaran tasawuf dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah tantangan. Dikatakan demikian, …