BJ. Habibie dan Islam

Bachruddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal sebagai BJ. Habibie telah meninggalkan kita semua, 11 September 2019. Meski demikian, pemikiran dan kontribusinya semasa hidup akan terus abadi dikenang dan menginspirasi generasi penerus bangsan.

Kejeniusan BJ. Habibie dalam bidang teknologi pesawat sungguh tiada orang yang menyamainya. Karena itulah, ia membawa harum nama Indonesia di kancah iternasional, yang sebenarnya, bukan semata-mata aktivitas di bidang teknologi pesawat, tetapi kiprahnya pula sebagai seorang demokrat yang pernah secara langsung terlibat dalam pemerintahan, hingga menjadi presiden ke-3 Indonesia selama 1,4 tahun dan 2 bulan menjadi wakil presiden RI ke-7.

BJ. Habibie sebagai seorang ilmuwan yang beragama Islam berdampak pula pada kesan publik, bahwa ia role model ideal untuk masyarakat Indonesia dan dunia. Capaian dan prestasi BJ. Babibie menjadi kebanggaan tidak hanya Indonesia sebagai sebuah bangsa, tetapi umat Islam.

Itulah sebabnya, ketika BJ. Habibie berhasil merancang pesawat N-250, pada 10 Agustus 1995, Facry Ali, peneliti senior LIPI, pernah mengatakan, “Saya melihat yang terbang mengapung di udara itu bukan pesawat, melainkan Islam”. BJ. Babibie telah membuat bangga umat Islam, memang begitulah sejatinya kita memajukan peradaban bangsa dan dunia.

BJ. Habibie mengungkapkan bahwa sudah saatnya umat Islam kembali menjadi pemimpin di dunia sains karena itu adalah pencapaian yang nyata. “Berdasarkan pengalaman sejarah dan peradaban umat manusia, yang lebih penting bagi umat Islam saat ini adalah tidak lagi sibuk membahas kebesaran yang dicapai umat Islam di masa lalu, atau berdebat siapa yang pertama kali menemukan angka nol, termasuk nomor, satu, dua, ketiga, dan seterusnya, sebagai kontribusi umat Islam dalam penuliskan angka di era modern ini dan fondasi serta perkembangan peradaban di seluruh dunia. Tetapi bagaimana umat Islam akan mendapatkan kembali kepemimpinan dan kontrol sains dan teknologi, memimpin kembali dan menjadi pemimpin di dunia sains dan peradaban, karena itu merupakan pencapaian nyata”, tulisannya dalam salah satu bukunya.

Di bidang lain, BJ. Habibie berkontribusi dalam membawa arah politik nasional, lewat gerbong Islam politik yang moderat. Berawal dari keterlibatan dan sekaligus ketua ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) pertama yang kala itu tahun 1990, mendapat restu dari Presiden Soehato.

ICMI dibentuk sebagai usaha orde baru untuk mengimbangi arus politik internal rezim yang “anti Islam”, sehingga dengan cara ini, diharapkan membawa simpati massa, dan legitimasi kekuasaan. BJ. Habibie siap dan berani pasang badan mempertahankan kekuasaan rezim, dan karena itulah, terdapat kelompok lain yang menentangnya.

BJ. Habibie pada masa itu bertindak sebagai aktor kekuatan Islam politik, meski ICMI bukanlah partai, tetapi ormas. Namun memisahkan BJ. Habibie dengan rezim Soeharto juga tidak mungkin, sebab keduanya simbiosis mutualistis. Ada yang menyebutnya, BJ. Habibie adalah korban dan diperalat penguasa, meski ia sendiri menikmati hasil atas jerih payahnya.

Tahap berikutnya justru penuh kejutan ketika gerakan reformasi 1998 berhasil menurunkan Soeharto, dan BJ. Habibie menggantikannya sebagai presiden RI, ia melepas atribut dan ideologi Islam politik yang dibangunnya. BJ. Habibie sebagai presiden tampak menunjukkan jiwa aslinya sebagai seorang demokrat, yang tidak mempriorotaskan aspirasi sepihak dari kelompok Islam, tetapi berusaha sekuat tenaga menampung aspirasi dari semua kalangan.

BJ. Habibie berkontribusi dalam mempromosikan dan sekaligus menunjukkan kepada dunia kalau demokrasi dan Islam bisa sejalan seiring, sebagaimana pengalaman di Indonesia. Maka tidaklah salah, jika putra sulung BJ. Habibie, Ilham Akbar Habibie saat memberikan pidato dalam prosesi pemakaman ayahnya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan (12/9/2019), menyatakan bahwa ayahnya merupakan salah satu tokoh Indonesia yang mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Islam dan demokrasi merupakan dua hal yang kompatibel.

Selamat beristirahat dengan tenang, Eyang BJ. Habibie.

Bagikan Artikel ini:

About Ali Usman

Pengurus Lakpesdam PWNU DIY

Check Also

kemerdekaan palestina

Gilad Atzmon dan Pandangannya tentang Kemerdekaan Palestina

Gilad mendukung penuh “hak pulang kampung” rakyat Palestina dan “solusi negara tunggal” bagi penyelesaian konflik yang sudah berlangsung lama itu.

asmaul husna

Kearifan Sufi dan Terapi Asmaul Husna

Menjadi seorang sufi, atau menjalankan ajaran tasawuf dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah tantangan. Dikatakan demikian, …