fawaidul janiyyah
fawaidul janiyyah

Fikih Nusantara (20): Kitab Al Fawaid al Janiyyah Karya Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al Fadani

Karya monumental ini ditulis oleh Syaikh ‘Alam al Din Abu Faidh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa bin Udik al Fadani. Seorang ulama asal Padang yang menjadi guru kebanyakan ulama Nusantara. Di antara murid beliau adalah Kiai Sahal Mahfudz (Pati, Jawa Tengah), Kiai Maimun Zubair (Rembang), Kiai Ahmad Damhuri (Banten), Kiai Abdu Hamid (Jakarta), dan masih banyak lagi ulama Nusantara yang menjadi muridnya.

Dikenal di seluruh dunia karena kepakarannya dalam bidang ilmu hadis. Para ulama memberinya gelar “Musnid al Dunya”, ulama ahli sanad dunia. Di antara murid beliau yang mengambil ijazah sanad-sanad hadis darinya antara lain Habib Umar bin Muhammad (Yaman), Prof. Dr. Syaikh Ali al Shabuni, Syaikh Ismail Zain al Yamani dan Prof. Dr. Ali Jum’ah.

Karya beliau tidak kurang dari seratus, dan kitab ini yang paling terkenal. Kitab setebal dua jilid bermateri Qawaid al Fiqhiyyah atau kaidah-kaidah fikih. Yaitu kaidah universal dari hukum-hukum fikih. Ditulis dengan bahasa Arab laiknya kitab kuning yang lazim dijumpai.

Judul lengkapnya, Al Fawaid al Janiyyah Hasyiah al Mawahib al Saniyyah Syarah al Faraid al Bahiyyah fi Nadzmi al Qawaid al Fiqhiyyah. Dengan demikian kitab ini termasuk kitab Hasyiah (komentar atas komentar). Karya ini adalah hasyiah kitab al Mawahib al Saniyyah karya Abdurrahman al Ahdal. Sedangkan kitab al Mawahib al Saniyyah adalah Syarah kitab al Faraidh al Bahiyyah Nadzmu al Qawaid al Fiqhiyyah karya Sayyid Abi Bakar bin Abi al Qasim al Ahdal.

Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al Fadani bukan hanya ahli sanad hadis sampai dijuluki ahli sanad hadis dunia, tapi juga pemegang sanad pada setiap disiplin ilmu yang ditekuni. Beliau sampai mengantongi kurang lebih 500 sanad keilmuan terkemuka. Termasuk dalam bidang ilmu kaidah fikih sanad beliau tersambung sampai kepada pengarang kitab yang disyarahinya.

Seperti ditulis dalam pengantar kitab ini, beliau hatam membaca kitab al Faraidh al Bahiyyah dihadapan gurunya Syaikh Sayyid Muhsin bin Ali al Musawa yang mendapat ijazah dari Syaikh Sayyid Idrus bin Salim al Bar dan Syaikh Sayyid al Faqih Umar Ba Junaid al Hadhrami, keduanya mendapat ijazah dari Sayyid Husain bin Muhammad al Habsyi al Makki yang mengaji kepada ayahnya sendiri Sayyid Muhammad bin Husain al Habsyi mufti Makkah. Dan yang disebut terakhir inilah yang mendapat ijazah langsung dari pengarangnya, yakni Syaikh Abdurrahman bin Sulaiman al Ahdal.

Sedangkan ijazah kitab ini Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al Fadani memperoleh dari Sayyid Abdurrahman bin Ubaidillah al Saqaf yang mendapat ijazah dari gurunya Sayyid Idrus bin Umar al Habsyi, dari Sayyid Abdurrahman bin Sulaiman al Ahdal, dari ayahnya Sayyid Sulaiman bin Yahya al Ahdal, dari gurunya Sayyid Ahmad bin Muhammad Maqbul al Ahdal, dari gurunya Sayyid Yahya bin Umar Maqbul al Ahdal, dari gurunya Sayyid Abi Bakar bin Ali al Batthah al Ahdal, dari guru sekaligus pamannya Sayyid Yusuf bin Muhammad al Batthah al Ahdal, dari pengarang nadzam Sayyid Abi Bakar bin Abi al Qasim al Ahdal.

Adapun untuk kitab al Mawahib al Saniyyah Syarah al Faraid al Bahiyyah, Syaikh Muhammad Yasin bin Isa al Fadani mendapat ijazah dari gurunya Sayyid Muhsin al Musawa, juga dari Sayyid Abdurrahman bin Ubaidillah al Saqaf. Dua orang ini mendapat ijazah dari Sayyid Abdurrahman al Ahdal yang mendapat ijazah langsung dari Syaikh Abdullah bin Sulaiman al Jarhazy al Syafi’i.

Dengan demikian, kitab ini, secara sanad maupun kualitas tidak diragukan lagi karena telah mendapat pengakuan dari ulama-ulama yang lain. Pengakuan itu antara lain datang dari Sayyid Alawi bin Abbas al Maliki, Sayyid Ali bin Ba al Faqih Hadramaut, Syaikh Muhammad Abdul Hadi dari India, Sayyid Saqaf bin Muhammad Saqaf Hadramaut, Syaikh Yusuf Abdul Razzaq dosen Fakultas Ushuluddin al Azhar, Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Abdurrahman al Ahdal, dan lain-lain.

Syaikh Muhammad Yasin bin Muhammad Isa al Fadani merupakan ulama kaliber dunia. Diakui keilmuannya dan dibuktikan dengan karya-karya intelektualnya yang mencapai 102 kitab. Dan pastinya kitab ini wajib kita miliki, kita baca, dipahami sebagai bekal untuk memahami fikih lebih mendalam.

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Sada'i

Check Also

kitab wishah al ifrah

Fikih Nusantara (32): Kitab Wisyah al Ifrah Wa Isbah al Falah Karya Muhammad bin Isma’il Daud al Fathani

Kitab berbahasa Melayu yang ditulis dengan aksara Jawi ini sekali lagi membuktikan semangat ulama-ulama Melayu …

kitab al nadlhah al hasaniyah

Fikih Nusantara (31): Kitab Al Nadhah al Hasaniyah Karya Sayyid Muhsin Ali al Musawa al Falimbani

Semakin kita membuka dan membaca karya-karya ulama Nusantara, semakin kita paham bahwa mereka telah berusaha …