kitab sholeh darat
kitab sholeh darat

Fikih Nusantara (6): Kitab Majmu’at al Syari’at al Kafiyah li al ‘Awam Karya Syaikh Sholeh Darat

Kitab fikih yang ditulis dengan Arab Pegon berbahasa Jawa ini ditulis oleh Muhammad Sholeh Ibnu Umar yang masyhur dengan panggilan Kiai Sholeh Darat. Memang tidak keseluruhan berbahasa Jawa karena dalam kitab ini terdapat sisipan teks bahasa Arab juga. Ciri kitab ini sama dengan karya fikih Nuruddin al Raniri, al Shirat al Mustaqim yang ditulis dengan bahasa Melayu dan kitab Mir’at al Thullab yang ditulis oleh Abdurrauf al Sinkili.

Kitab yang kemudian lebih dikenal dengan kitab Majmu’ ini merupakan satu dari empat karya Kiai Sholeh Darat dalam disiplin ilmu fikih. Tiga yang lain adalah kitab Manasik Kaifiyyat al Shalat al Musafirin, kitab Fashalatan dan kitab Manasik al Hajj wa al ‘Umrah.

Tidak murni fikih memang, karena di dalam muqaddimah atau kata pengantar kitab tersebut dibahas aqidah dasar Islam dan akhlak. Namun perpaduan disiplin ilmu yang memang tak bisa dipisah satu sama lainnya menjadi nilai kekhasan tersendiri.

Setelah itu pembahasan masuk pada bab shalat, zakat, puasa, haji dan umrah, jual beli dan bahasan yang bertaut dengannya (bai’ wa ghairihi), al halal wa al haram, al Qardh (bagi hasil), ijarah (akad sewa), al Ahkam al Nikah (hukum seputar perkawinan), al Dzabaih (sembelihan), dan ditutup dengan bahasan i’taq (memerdekakan budak). Dan, terakhir sekelumit kalimat penutup dari penulis.

Corak lokalitas sangat kentara dalam kitab ini. Background Kiai Sholeh Darat sebagai putra Nusantara mewarnai pembahasannya. Karena waktu itu kebanyakan umat Islam masih awam, gramtika bahasa diurai secara ringan dan ringkas dan sangat mudah dipahami.

Sebagaimana dituturkan oleh Kiai Sholeh Darat sendiri, kitab Majmu’ ini ditulis untuk memberikan pemahaman kepad orang awam yang agamanya masih dangkal. Oleh karena itu, isi kitab ini sangat ringkas dan hanya memuat tema-tema yang dibutuhkan oleh masyarakat awam.

Sisi lokalitas kitab ini kentara sekali ketika Kiai Sholeh Darat mengomentari tradisi-tradisi masyarakat kala itu. Seperti sesajen, sedekah bumi, nyahur tanah dan lain-lain.

Kitab ini pada tahun 1897 M dicetak di Singapura dan Bombay dan beberapa penerbit di tempat lain. Sedangkan untuk di Nusantara sendiri diterbitkan antara lain oleh Toha Putra dan Karya Toha Putra. Dengan demikian tidak sulit untuk mendapatkan kitab ini, saat ini.

Sebagai referensi fikihnya, Kiai Sholeh Darat merujuk pada kitab Fathu al Wahhab bi Syarhi al Minhaj karya Syaikh Zakaria al Anshari, Iqna’ dan Mughni al Muhtaj dua karya Khatib al Syarbini dan lain-lain.

Adapun untuk bahasan aqidah beliau merujuk pada al Durar al Bahiyah yang ditulis Bakri Satha. Dan untuk tasawwufnya, seperti hikmah nikah, shalat, dan haji merujuk pada karya fenomenal Imam Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin.

Bagikan Artikel ini:

About Ahmad Sada'i

Check Also

kitab wishah al ifrah

Fikih Nusantara (32): Kitab Wisyah al Ifrah Wa Isbah al Falah Karya Muhammad bin Isma’il Daud al Fathani

Kitab berbahasa Melayu yang ditulis dengan aksara Jawi ini sekali lagi membuktikan semangat ulama-ulama Melayu …

kitab al nadlhah al hasaniyah

Fikih Nusantara (31): Kitab Al Nadhah al Hasaniyah Karya Sayyid Muhsin Ali al Musawa al Falimbani

Semakin kita membuka dan membaca karya-karya ulama Nusantara, semakin kita paham bahwa mereka telah berusaha …