Zainol Huda

Alumnus Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Situbondo dan Dosen STAI Miftahul Ulum Tarate Sumenep.

Kaidah Cabang Pertama: Subtansi Harus Didahulukan

kaidah cabang pertama

Kaidah induk yang berjumlah lima (qawaid al-asasiyah al-kubra) telah diulas tuntas dalam artikel-artikel sebelumnya. Sebagai kaidah induk, sebagaimana dipaparkan di awal, menaungi kaidah lain yang menjadi cabang. Tulisan ini dan berikutnya akan mengulas kaidah-kaidah yang menjadi cabang dari kaidah induk tersebut. Dimulai dari cabang kaidah induk pertama yang berbunyi, al-umur bi maqashidiha (segala sesuatu tergantung pada tujuannya). Kaidah ini memiliki …

Read More »

Kaidah Fikih Induk Kelima : Berpijak di atas Tradisi

kaidah induk empat

Kaidah fikih induk (qawaid al-asasiyah al-kubra) yang kelimaberbunyi: اَلْعَادَةُ مُحَكَّمَةٌ (al-‘adah muhakkamah) “Tradisi/urf dapat dijadikan pijakan hukum” Adat sebagai pijakan hukum fikih sudah memiliki legalitas dari teks keagamaan. Seperti yang pernah disinggung dalam surat al-Nisa’ ayat 19: وَعَاشِرُوْهُنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ Artinya: “Gaulilah mereka dengan pergaulan yang sudah dikenal secara turun temurun dari keluarganya” (QS. An-Nisa’: 19) Senada dengan ayat ini, sabda …

Read More »

Kaidah Fikih Induk Keempat: Kesulitan vs Kemudahan

hurairah

Kaidah fikih induk (qawaid al-asasiyah al-kubra) yang keempat berbunyi:  اَلمْشَقَّةُ تجَْلِبُ التَّيْسِيْرَ.  (al-masyaqqah tajlibut taisir) “Kesulitan akan membawa kemudahan/sengsara membawa nikmat” Kaidah ini mempunyai rujukan nash yang kuat. Rujukan utama terdapat dalam ayat Al-Qur’an berikut ini:  يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ. Artinya: “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu”. (QS. Al-Baqarah: 185). وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ …

Read More »

Kaidah Fikih Induk Pertama: Niat

kaidah induk pertama

Seperti yang telah diulas dalam artikel sebelumya tentang jenis kaidah fikih bahwa terdapat 5 kaidah yang dikategorikan sebagai kaidah induk (qawaid al-asasiyah al-kubra) yang menaungi kaidah-kaidah lain yang menjadi cabang. Tulisan ini akan mengulas kaidah pertama yang berbunyi: َاْلأُمُوْرُ بِمَقَاصِدِهَا “Segala sesuatu tergantung pada tujuannya” Kaidah ini merujuk pada hadis yang sangat populer, yaitu: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ …

Read More »

Kaidah Fikih Induk Kedua: Keyakinan vs Keraguan

kaidah induk kedua

Kaidah fikih induk (qawaid al-asasiyah al-kubra) yang kedua berbunyi: اَلْيَقِيْنُ لاَ يُزَالُ بِالشَّكِّ (al-yaqin la yuzal bissyakki) “Keyakinan tidak bisa dikalahkan dengan keraguan” Kaidah ini merujuk pada hadis riwayat Muslim berikut: إِذَا شَكَّ أَحَدكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى فَلْيَطْرَحْ اَلشَّكّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اِسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُد سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ. Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian ragu …

Read More »

Kaidah Fikih Induk Ketiga: Tidak Boleh Ada Mudharat

kaidah induk ketiga

Kaidah fikih induk (qawaid al-asasiyah al-kubra) yang ketiga berbunyi: أَلضَّرَرُ يُزَالُ. (al-dlarar yuzal) “Kemudaratan harus dihilangkan” Kaidah ini merujuk pada hadis riwayat Ibnu Majah, bahkan sebagian ulama’ mencantumkan hadis ini langsung sebagai bunyi kaidah induk ketiga: لاَضَرَرَ وَلاَضِرَارَ. Artinya: “Tidak boleh membuat mudarat (orang lain) dan tidak boleh membalas mudarat (yang dilakukan orang lain)”. (HR. Ibnu Majah, No: 2340). Makna …

Read More »

Mengenal Jenis Kaidah Fikih

jenis kaidah

Sebelum lebih jauh mempelajari dan mempraktikkan kaidah fikih dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan hukum syar’i ataupun etika dan norma-norma sosial, terlebih dahulu hendaknya memahami jenis-jenis kaidah fikih. Klasifikasi kaidah ini mengacu pada cakupan dan jangkauan terhadap kasus fikih yang menjadi garapannya. Menurut Muhammad Musthafa al-Zuhailiy terdapat 4 macam jenis kaidah fikih: Pertama, kaidah asasiyah kubra (kaidah induk) yang menjadi …

Read More »

Mengenal Kaidah Fikih

mengenal kaidah fikih

Secara sederhana fikih adalah pengetahuan tentang hukum Islam. Fikih merupakan panduan praktis tentang tata cara dan perilaku sehari-hari seorang muslim dalam berinteraksi secara vertikal (berhubungan dengan Tuhan) yang dikenal dengan ubudiyah, atau interaksi horizontal (berhubungan dengan sesama muslim, alam, dan lingkungan) yang disebut dengan muamalah dalam arti yang luas. Ungkapan yang sangat populer dalam pembahasan fikih, nahnu nahkumu biddhawahir (kita …

Read More »

Inilah Keutamaan Puasa Arafah

arafah

Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang termasuk dalam kategori bulan-bulan haram yang empat (al-asyhurul hurum al-arba’ah), yakni bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut diharamkan melakukan pertumpahan darah, pembunuhan dan peperangan. Di samping itu, pada bulan-bulan ini juga sangatlah baik untuk melakukan ketaatan dan menghindari perbuatan haram lebih ditetkankan dari pada bulan-bulan yang …

Read More »

Pentingnya Niat dalam Puasa

Para ulama’ sepakat bahwa niat merupakan sebuah kewajiban dalam setiap ibadah apapun. Bahwa di antara mereka ada yang mengkategorikan niat sebagai rukun, sebagian yang lain mejadikannya syarat, itu tidak penting. Artinya perbedaan hanya pada tataran teoritis bukan subtantif. Demikian juga halnya dengan ibadah puasa Ramadhan, niat menjadi unsur dan elemen penting untuk menentukan sah dan tidaknya ibadah puasa. Penting untuk …

Read More »

Keistimewaan Bulan Sya’ban

bulan syaban 2

Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang mempunyai keistimewaan dalam Islam. Bulan ini mengandung keberkahan dan beragam kebaikan serta terbukanya pintu taubat. Barang siapa yang melatih jiwanya di bulan ini dengan mengisi kebaikan-kebaikan dan ibadah maka berarti ia telah mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadlan dengan kebiasaan yang baik. Dinamakan bulan Sya’ban dikarenakan berjubelnya keberkahan dan kebaikan di bulan ini. Ada …

Read More »