Agama dan budaya serta tradisi memang tidak bisa dipisahkan. Orang yang bermaksud memurnikan agama dan melepas dari kebudayaan adalah cerita kosong yang tidak pernah membumi. Pada prakteknya, agama meletakkan ajaran dan nilai universalnya dalam budaya manusia. Baju Koko, misalnya, telah identik dengan pakaian muslim Indonesia khususnya di hari lebaran. Bahkan sebutan untuk undangan agar memakai pakaian muslim diasosiasikan dengan baju …
Read More »Cheng Ho : Islamisasi Nusantara dari Perpaduan Islam dan China
Di Indonesia, sentimentasi anti China merupakan salah satu konstruksi sejarah paling kejam. Letupan besar dari sentiment itu adalah peristiwa 1998 di mana etnis Thionghoa mengalami kekerasan fisik, verbal dan teror yang sangat luar biasa. Sentimen itu terus berlanjut di alam bawah sadar masyarakat. Kembali memuncak ketika dipolitisasi dalam kepentingan politik. Negara China yang komunis menjadi beban bagi keturunan Thionghoa di …
Read More »Batik sebagai Media Dakwah: Cara Walisongo dan Dakwah Rasulullah dalam Menghargai Tradisi
Sejarah hari ini tanggal 2 Oktober merupakan Hari Batik Nasional yang mulai diperingati sejak tahun 2009. Peringatan ini bermula setelah Indonesia berhasil memperoleh pengakuan dunia dari UNESCO. Batik telah menjadi kebanggaan serta warisan yang menjadi identitas masyarakat nusantara sejak dulu. Berbicara Batik sebenarnya tidak hanya melulu berbicara warisan nusantara sejak zaman Majapahit. Namun, ada proses yang bersamaan antara batik dengan …
Read More »Datuk Tunggang Parangan : Kisah Islamisasi di Kutai Kartanegara
Habib Hasyim bin Musyayakh bin Abdullah bin Yahya atau biasa disebut dengan Datuk Tunggang Parangan adalah seorang ulama Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di masa berdirinya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Datuk Tunggang Parangan lahir di Tarim, Hadralmaut Yaman Selatan. Makamnya berada di desa Kutai Lama Kabupatan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Ketika menyebarkan Islam, Habib Hasyim tidak sendirian, ia memiliki patner …
Read More »Dua Konsep Dakwah Walisongo dalam Menyebarkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin di Nusantara
Awal mula kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Tanah Jawa tidak lepas dari peran Walisongo yang secara gigih berdakwah mengajarkan Islam baik di kota maupun pelosok desa bahkan di atas pendakian gunung. Proses penyebaran ajarannya tidak lepas dari kultur sosial masyarakat setempat sehingga dengan mudah mendapat respon positif di hati kaum pribumi. Salah satu ciri khas corak penyebaranya mereka adalah …
Read More »Wali dan Raja : Sosok Sunan Gunung Jati yang Mengenalkan Islam dengan Memikat Hati Umat
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah merupakan sosok ulama besar yang menyebarkan agama Islam di tanah pasundan. Beliau adalah salah satu dari Wali Songo yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam di tanah Jawa. Secara garis silsilah, Beliau adalah Cucu dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran. Sunan Gunung Jati sebagaimana Walisongo mempunyai cara yang unik dalam menyebarkan Islam. Penyebaran Islam …
Read More »Buka Luwur 10 Muharram : Potret Islam dan Tradisi Nusantara
Salah satu tradisi yang masih tersisa dalam paduan antara budaya leluhur dalam penyebaran Islam di tanah Jawa yakni budaya Buka Luwur.
Read More »Jejak Khilafah dan Islamisasi Walisongo di Nusantara (Bagian 1)
Pertanyaannya adalah benarkah sistem khilafah pernah ada dalam sejarah keislaman dan kerajaan Islam yang didirikan Walisongo di Nusantara?
Read More »Tabot di Bengkulu: Antara Tradisi dan Misi Penyebaran Islam
Tabot adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw., Husein bin Ali bi Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bi Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharram, 61 Hijriyah (681 M). Istilah “Tabot” berasal dari kara Arab yang secara harfiah berarti “kotak kayu” atau “peti”. Dalam al-Quran kata Tabot …
Read More »Tren Kembali Ke Al-Qur’an dan Sunnah bagi Masyarakat Indonesia
Jargon back to Qur’an and Sunna sebenarnya bukanlah barang baru. Secara frontal ia sudah ada semenjak penghujung abad 18 dan semakin semarak hingga awal abad 19, dengan mengusung ideologi Muhammad bin Abdul Wahab (1703-92). Syaikh Zaini Dahlan dalam karyanya, al-Futuhat al-Islamiyya menuliskan bahwa gerakan yang dipelopori oleh Abdul Wahab tersebut merupakan keberlanjutan atas kegagalannya yang melarang banyak praktik keagamaan. Sampai …
Read More »Suluk Linglung: Belajar Pengalaman Sufistik Sunan Kalijaga
Kepercayaan masyarakat Jawa pra Islam pada abad ke- 14 sampai awal abad ke-16 sangat lekat dengan ajaran Hindu, Budha, animisme dan dinamisme. Ajaran-ajaran tersebut sangat kental dengan aspek-aspek esoterik atau spiritualitas. Namun, spiritualitas masyarakat Jawa pra Islam cenderung terjebak pada aspek mistis seperti pemujaan kepada para dewa, makhluk-makhluk ghaib dan kesaktian-kesaktian. Meski demikian, penelitian Ricklefs menyatakan dengan kuat bahwa ajaran-ajaran …
Read More »Surau di Minangkabau: Sejarah dan Kontribusinya dalam Penyebaran Islam
Pada umumnya, Surau identik dengan tempat ibadah (shalat). Namun lain halnya di Minangkabau, Surau mengalami pelebaran fungsi, selain sebagai tempat ibadah, juga bagian dari tarekat (suluk), pendidikan, maupun tempat berkumpulnya anak laki-laki setelah mereka dewasa. Dilihat dari akar sejarah, Surau pada awalnya merupakan sebuah tempat penyembahan ruh nenek moyang. Keberadaan Surau cenderung mengambil tempat di puncak atau daratan yang tinggi. …
Read More »Memahami Ajaran dan Kesuksesan Dakwah Sunan Drajat dalam Islamisasi Nusantara
Agama Islam menjadi agama mayoritas dan terbesar di Asia Tenggara tidak terjadi secara tiba-tiba. Proses islamisasi nusantara ini berjalan cukup lama, pandang dan tidak instan. Ada beberapa babakan islamisasi dari penyebaran awal, pembentukan masyarakat, pembentukan institus sosial hingga muncul gerakan sosial keagamaan. Salah satu tokoh dan figur dalam proses penyebaran dan pembentukan masyarakat adalah para Wali Sanga. Tokoh Sembilan ulama …
Read More »
Islam Kaffah Media Pembelajaran Islam Secara Kaffah