M. Jamil Chansas

Dosen Qawaidul Fiqh di Ma'had Aly Nurul Qarnain Jember dan Aggota Aswaja Center Jember

Kritik Trilogi Tauhid Wahabi (5) : Hukum Membagi Tauhid Menjadi Tiga

tauhid scaled

Ulama dari masa ke masa, dalam merumuskan materi-materi apa saja yang pantas masuk ke dalam kategori Tauhid tidak sama dengan merumuskan hukum Fiqh. Sebab Tauhid masalah keimanan, jika tergelincir sedikit, maka berakibat fatal secara total. Bukan lagi berbicara haram, tetapi jatuh ke dalam jurang kekafiran. Sebab itulah ulama sangat berhati-hati dalam menentukan materi-materi Tauhid, serta sangat ketat terhadap dalil yang …

Read More »

Kritik Trilogi Tauhid Wahabi (4) : Tujuan Utama di Balik Tauhid Asma’ Wa Shifat

tauhid scaled

Sebenarnya Salafi Wahabi terjebak kepada istilah konsep dirinya tentang Tauhid. Memang benar, bahwa Allah swt memiliki sifat-sifat yang harus diimani karena hal tersebut sudah termaktub dalam firman-firman_Nya yaitu al Qur’an. Di samping itu hadits juga mengabarkan tentang sifat-sifat Allah swt. Tidak ada seorang pun yang mengingkari keberadaan sifat-sifat ini. Hanya saja Salafi Wahabi keliru menempatkan beriman kepada Asma’ Wassifat bagian …

Read More »

Kritik Trilogi Tauhid Wahabi (3) : Tujuan Tauhid Rububiyah

tauhid scaled

Pada dasarnya, umat beragama baik muslim atau kafir sepakat bahwa jika dzat sudah diyakini sebagai penguasa alam semesta, mampu memberikan manfaat dan mudharat, mengatur perjalanan hidup manusia, maka secara otomatis ia akan berkeyakinan dzat itu yang pantas disembah. Artinya tidak ada perbedaan antara Tauhid Rububiyah dengan Tauhid Uluhiyah. Sebab itu, Allah swt dalam masalah ketuhanan, hanya mencukupkan salah satu dari …

Read More »

Kritik Trilogi Tauhid Wahabi (2) : Membongkar Kebohongan Tauhid Rububiyah Wahabi

tauhid scaled

Sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya bahwa Tauhid Rububiyah merupakan pengakuan terhadap Allah swt sebagai maha pencipta segala hal, termasuk dalam menciptakan mudharat dan manfaat bagi makhluk. Menurut Salafi Wahabi, Tauhid Rububiyah ini diakui oleh seluruh umat beragama. Sebab itu, yang membedakan antara agama Islam dengan agama yang lain terletak pada Tauhid Uluhiyahnya. Namun apakah benar orang musyrik bertauhid Rububiyah, meyakini …

Read More »

Kritik Trilogi Tauhid Wahabi (1) : Mengenal Tauhid Ala Salafi Wahabi

tauhid scaled

Salafi Wahabi dikenal membagi Tauhid menjadi tiga kategori. Ketiganya itu yaitu: 1.    Tauhid Rububiyah 2.    Tauhid Uluhiyah 3.    Tauhid Asma’ was Sifat Tauhid Rububiyah adalah berkeyakinan bahwa Allah swt sebagai Tuhan yang menciptakan, mengatur seluruh alam jagat raya ini, yang memberikan rizki kepada hamba-hambanya, mewujudkan, menghancurkan segala sesuatu dan yang memberi manfaat serta mudharat. Dalam fase ini, seluruh ummat manusia, …

Read More »

4 Amaliyah yang Sunnah Dilakukan di Bulan Rajab

puasa bulan rajab

Setiap bulan dalam Kalender Hijriyah diberi keistimewaan sendiri oleh Allah swt, agar umat manusia semakin tinggi dalam penghambaannya kepada Allah swt sehingga semakin senang melakukan ibadah-ibadah. Begitu juga bulan Rajab. Allah swt memberikan keistimewaan tersendiri di bulan ini bagi hamba-hambanya yang giat beribadah kepadanya. Sebab itu, sejak beberapa abad silam, ulama meneliti amaliyah-amaliyah yang dapat menyebabkan seseorang menjadi semakin istimewa …

Read More »

Memahami Hakikat Kafir (2) : Tak Ada Satu Dosa Pun yang Mengakibatkan Kufur

pengertian kafir

Fiqh sebagaimana, merupakan kumpulan-kumpulan hukum syar’i yang menyoroti terhadap setiap tindakan orang mukallaf dengan pendekatan ijtihadi. Makna ijtihadi di sini artinya memperoleh produk hukum ditetapkan berdasarkan jerih pemikiran individu dengan pendekatan dalil-dalil sebagai akibat ketidak jelasan makna dari nash-nash syar’i. Jelas, hasil yang diperoleh berdasarkan hasil ijtihadi akan berpotensi terjadinya perbedaan pendapat di kalangan ulama sendiri. Sebab itu Fiqh identik …

Read More »

Apakah Allah Memiliki Sifat Diam? (2): Akidah Aswaja Menafikan Sifat Sukut Pada Allah

sifat allah

Ahlussunnah wal Jama’ah (aswaja) yang mengikuti pendapat ahlul hadits, ahluttafsir dan ulama Fiqh sepakat bahwa Allah swt wajib memiliki sifat kalam, sebab itu aswaja menafikan sifat abkam (bisu), karena sifat abkam bertentangan dengan tabiat ketuhanan serta tidak sesuai dengan nash-bash al Qur’an  dan al Hadits. Aswaja juga sepakat bahwa kalam Allah swt adalah azalay (tanpa permulaan), serta kalam Allah swt …

Read More »

Jangan Salah Paham dengan Istilah Islam Nusantara

argumen negara Islam

Islam Nusantara memuat dua kata yang menjadi istilah; “Islam” dan “Nusantara”. Islam adalah agama yang memuat beberapa ajaran penting yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw untuk mengatur kehidupan manusia baik kaitannya dengan sang pencipta atau kepada sesama makhluk. Sementara Nusantara merupakan kumpulan pulau-pulau yang membentuk satu negara Indonesia. Dengan demikian dapat dipahami Islam Nusantara adalah ajaran-ajaran Islam yang berada di …

Read More »

Memahami Hakikat Kafir (1) : Definisi dan Sebab Kekafiran Menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah

pengertian kafir

Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw pernah bersabda : إِذَا كَفَّرَ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا Artinya: “Apabila seseorang mengatakan kafir kepada saudaranya, maka sungguh-sungguh kekafiran itu kembali kepada salah satunya” (HR. Muslim) Hadits tersebut menunjukkan, bahwa Rasulullah saw sejak awal mewanti-wanti umatnya agar tidak gampang mengatakan kafir kepada seseorang. Sebab ungkapan kafir tersebut dapat berdampak buruk terhadap dirinya. Bahkan …

Read More »

Apakah Allah Memiliki Sifat Diam? (1) : Salafi Wahabi Meyakini Allah Bersifat Sukut

sifat allah

Sudah ijma’ ummat Islam bahwa Allah swt memiliki sifat kalam karena sudah tercantum dalam beberapa firmannya, misal ayat 164 surat An Nisa’ yang berbunyi: وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا Artinya: “Allah benar-benar berbicara kepada Musa” (QS. An Nisa’: 164) Yang kemudian terjadi perdebatan; Apakah firman Allah berupa suara dan huruf atau tidak ? Mayoritas ummat Islam sepakat Allah berfirman tanpa suara …

Read More »

Pemahaman Tentang Tangan Allah Swt (3) : Lemahnya Aqidah Salafi Wahabi Tentang Yad Allah

allah

Sebagaimana sudah maklum, nash-nash mutasyabihat oleh Salafi Wahabi tidak boleh ditakwil dengan makna lain[1]. Bahkan jika memaksa dengan mentakwilnya, maka dianggap mengingkari terhadap ayat atau hadits tersebut. Abdul Aziz bin Bazz mengatakan: “Tidak boleh mentakwil sifat-sifat Allah dan memalingkannya dari makna dzahir yang layak bagi Allah, serta tidak boleh mentafwidnya, bahkan orang-orang yang melakukan demikian merupakan aqidahnya ahlul bid’ah”[2] Begitu …

Read More »

Pemahaman Tentang Tangan Allah Swt (2) : Pandangan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah

allah

Ahlussunnah wal Jama’ah tetap konsisten dengan aqidahnya bahwa Allah swt bersih dari sifat jismiyah yang merupakan sifat makhluk. Sebab itu manakala ada ayat al Qur’an atau hadits yang datang dengan lafadz yang mengandung makna jismiyah Ahlussunnah wal Jama’ah tetap menggunakan dua pendekatan yang diajarkan oleh ahlul hadits dan ahluttafsir dari kalangan sahabat, tabi’in dan tabi’ittabi’in. Begitu juga tentang sifat dzatiyah …

Read More »

Pemahaman Tentang Tangan Allah Swt (1) : Bukti Salafi Wahabi Meyakini Allah Swt Memiliki Tangan

allah

Di dalam al Qur’an, Allah swt banyak menyebutkan tentang sifat dzatiyah (sifat yang menunjukkan dzat) yang memicu terjadinya perdebatan panjang. Sekalipun sejatinya, umat Islam sejak masa generasi salaf menolak sifat dzatiyah pada Allah swt. Di antara sifat dzatiyah yang banyak disebutkan oleh Allah swt dalam al Qur’an yaitu tentang yadnya. Diantaranya: يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ Artinya: “Yad Allah di atas …

Read More »

Ahlussunnah Wal Jamaah Mensifati Allah Swt dengan Sifat Makhluk, Benarkah ?

makna allahu akbar

Ahlussunnah wal Jama’ah menetapkan 20 sifat yang wajib bagi Allah. Di samping itu Ahlussunnah wal Jama’ah juga menafikan sifat-sifat jisim pada Allah swt. Bahkan Ahlussunnah wal Jama’ah mengkritik keras terhadap orang-orang yang mensifati Allah swt dengan sifat jisim, seperti sifat duduk, berdiam, berarah, turun dan sifat-sifat jisim lainnya. Karena mensifati Allah swt dengan sifat-sifat jisim, berarti menolak firman Allah swt: …

Read More »

Apakah Ulama Salaf juga Melakukan Takwil ?

ulil albab

Jargon Salafy Wahaby “kembali kepada al Qur’an dan al Sunnah” ini juga menafikan metode takwil yang biasa dilakukan oleh ulama’ khalaf (ulama setelah abad ke 3 Hijriyah). Padahal mereka mentakwil ayat-ayat atau hadits-hadits mutasyabihat dalam rangka mentanzih (mensucikan) Allah swt dari sifat-sifat makhluk. Namun Salafy Wahaby merasa gerah dengan konsep takwil ini. Bahkan mereka tidak segan-segan mengatakan takwil berarti mengingkari …

Read More »

Bukti Ulama Salaf Menggunakan Tafwid bil Makna

makna allahu akbar

Ahlussunnah wal Jama’ah dengan Salafi Wahabi sepakat bahwa ulama’ Salaf dalam memahami ayat atau hadits mutasyabihat menggunakan pendepakat tafwid, artinya menyerahkan pemahamannya kepada Allah swt. Hanya saja ada perbedaan yang cukup mendasar apakah tafwid yang digunakan oleh ulama’ salaf hanya sebatas pada kaifiyahnya (bagaimana dan mengapa) saja atau juga pada maknanya ? Menurut Salafi Wahabi, tafwid yang dilakukan oleh generasi …

Read More »

Akidah Aswaja : Kalamullah tanpa Suara dan Huruf

sifat allah

Di dalam al Qur’an, Allah swt mensifati dirinya dengan sifat kalam (berbicara). Dalam hal ini, hampir semua ummat Islam tidak ada yang mengingkarinya. Begitu juga Ahlussunnah wal Jama’ah menetapkan kalam sebagai sifat Allah swt. Bahkan, Ahlussunnah wal Jama’ah menetapkan sifat kalam sebagai sifat wajib yang harus ada pada Allah swt. Adapun dalil sifat kalam diantaranya yaitu: وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا …

Read More »

Allah Swt Suci Dari Tempat Dan Arah (4) : Hukum Bertanya “Dimana Allah Swt ?”

allah

Sudah mutlak dalam aqidah mayoritas ummat Islam sejak masa Nabi Muhammad saw, ulama’ salaf hingga generasi ummat Islam saat ini menolak Allah swt ada di suatu tempat atau memiliki arah. Menolak adanya tempat dan arah bagi Allah swt merupakan kesempurnaan keimanan seorang muslim. Syaikh Nawawi al Jawi berkata: مَنْ تَرَكَ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ كَمُلَ إِيْمَانُهُ أَيْنَ وَكَيْفَ وَمَتَى وَكَمْ Artinya: “Barang …

Read More »

Allah Swt Suci dari Tempat dan Arah (3) : Apakah Peristiwa Isra’ Mi’raj Dapat Dijadikan Bukti Allah Berada di atas Langit ?

allah

Di antara dalil yang dipaksa agar sesuai dengan selera pemahaman Salafi Wahabi adalah kisah Isra’ Mi’rajnya Nabi Muhammad saw. Dalam kitab Syarah al ‘Aqidah al Thahawiyah karya Ibn Jibrin, salah satu ulama Wahabi abad ini, menegaskan: وَفِي حَدِيْثِ الْمِعْرَاجِ دَلِيْلٌ عَلَى ثُبُوْتِ صِفَةِ الْعُلُوِّ لِلّٰهِ تَعَالَى مِنْ وُجُوْهٍ لِمَنْ تَدَبَّرَهُ Artinya: “Hadits Mi’rajnya Nabi saw adalah bukti bahwa terdapat sifat …

Read More »

Allah Swt Suci Dari Tempat Dan Arah (2) : Hadits Jariyah Tidak Bisa Dijadikan Dalil Allah Swt Berada Di Langit

allah

Yang dimaksud hadits Jariyah adalah hadits yang menceritakan tentang Nabi saw bertanya kepada seorang budak perempuan tentang keberadaan Allah swt. Lalu budak perempuan tersebut menjawabnya “Allah swt di atas langit”. Secara singkat, bunyi hadits tersebut sebagai berikut: وَكَانَتْ لِى جَارِيَةٌ تَرْعَى غَنَمًا لِى قِبَلَ أُحُدٍ وَالْجَوَّانِيَّةِ فَاطَّلَعْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَإِذَا الذِّيبُ قَدْ ذَهَبَ بِشَاةٍ مِنْ غَنَمِهَا وَأَنَا رَجُلٌ مِنْ بَنِى …

Read More »

Allah Swt Suci dari Tempat dan Arah (1) : Makna Istiwa’ Allah Swt di ‘Arsy

allah

Di dalam al Qur’an, Allah swt menyebutkan dirinya beristiwa di ‘Arsy. Misal ayat: الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى Artinya: “Yang maha Rahman beristiwa’ atas ‘Asrys” (QS. Thaha: 5) إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ Artinya: Sesungguhnya Tuhan kalian adalah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, kemudian beristiwa’ atas ‘Arsy” (QS. …

Read More »

Apakah Allah Swt Bertempat ?

allah

Di mana Allah swt ? Pertanyaan tersebut banyak dijumpai pada buku-buku aqidah karangan Wahaby yang beredar belakangan ini. Pertenyaan itu dibuat sebagai pintu masuk bagaimana nanti paham-paham Wahaby dapat dengan mudah diterima oleh pembaca, khususnya para pelajar. Karena bagi seseorang yang masih labil pengetahuannya, tentu akan mudah menjawab pertanyaan tersebut, yaitu “Allah swt ada di atas”. Dalam paham Wahaby, Allah …

Read More »

Ilmu Tauhid untuk Mengokohkan Iman Seorang Muslim, Bukan untuk Mengkafirkannya

tauhid scaled

Sebelum Fiqh menjadi dasar kehidupan beragama, tauhid seharusnya ditanamkan terlebih dahulu pada diri seseorang. Begitu Rasulullah saw cara mendakwahkan Islam kepada ummat manusia[1]. Sebelum ummat Islam mengenal kewajiban shalat, zakat, puasa dan naik haji, terlebih dahulu mereka diperkenalkan terhadap siapa yang akan disembah, dan siapa yang dipercayai sebagai pembawa risalah kehidupan yang nantinya menjadi aturan penting dalam kehidupan manusia. Sebab …

Read More »

Akidah Aswaja tentang Sifat Allah (2) : Benarkah Sifat 20 Membatasi Sifat yang Lainnya?

sifat allah

Sudah maklum dalam ilmu Tauhid, sifat-sifat yang wajib bagi Allah swt ada dua puluh. Dalam doktrin Aswaja yang dua puluh ini dikerucutkan menjadi empat sebagaimana dijelaskan pada Bagian 1. Ini merupakan kesimpulan final dalam aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Akan tetapi kesimpulan ini menjadi masalah besar bagi madzhab Salafy Wahaby, hingga mereka mengkritik bahwa dua puluh sifat wajib bagi Allah swt …

Read More »